K25-Sembilan Belas

20.1K 3.9K 622
                                    

Met malam, lakukan sama seperti chap sebelumnya oke? Biar besok aku tetap up banyak.

Padahal hari ini niatnya cuma up sekali, eh keblablasan sampai 4 kali😭
.
.

JAM 3 malam Rumi terbangun, karena ada suara yang saangat berisik dari luar tenda miliknya.

Perlahan Rumi membuka matanya, dia berdecak kesal. "Ck, siapa sih yang berisik di jam segini." gerutunya kesal.

Dia merangkak pelan, hendak memeriksa suara yang ada di luar, perlahan Rumi menurunkan resleting tendanya.

"Hai adek~"

Deg!

Jantung Rumi serasa berhenti berdetak, tepat didepan wajahnya ada wajah Dallen. "ARGHHH!! SETAN!" teriak Rumi kuat sembari menerobos keluar tenda.

Dallen terjungkal ke belakang seketika. "RUMI! RUMI JANGAN LARI!" teriak Melvio sembari mengejar sang adik.

Sementara di tenda Jepri yang lain, mereka terbangun karena suara teriakan Rumi. Dengan cepat mereka keluar karena takut Rumi kenapa-kenapa.

"RUMI-KALIAN SIAPA!?" panik? Jelas lah.

Dallen dan yang lain tak perduli, mereka memilih mengejar Rumi yang malah masuk ke dalam hutan belantara.

"MBAK RUM GAK ADA DI TENDA!" jeritan histeris milik Devilo membuat mereka berlari mengikuti ke 5 pria tadi.

"Sial." desis Jhoni geram, siapa sih orang-orang aneh ini.

Sementara Rumi, berlari cepat menerobos hutan dan semak-semak belukar, padahal disini gelap banget tapi Rumi tak perduli.

"Kok..hahh..mereka ada disini sih." ocehnya kesal.

Kaki Rumi terus berlari, sampai suatu tangan menarik Rumi dan mendekap tubuhnya erat.

"SIAL-"

"Sst, diem Rum. Ini saya Rafael." Rumi dapat bernapas lega, dia menyenderkan kepalanya didada dingin Rafael.

Capek, baru lari sebentar udah buat Rumi kecapekan. "Kok Mas Rafa bisa ada disini?" tanya Rumi heran.

Rafa tak menjawab, dia mendekap tubuh Rumi semakin erat, Rafa menyembunyikan tubuh Rumi dibalik jaket besarnya.

"Sst, mereka datang." bisik Rafael.

Rumi mengangguk, sedetik kemudian dia mendengar langkah kaki bergemuruh menuju kearah semak dimana mereka sembunyi.

"Ck! Kita kehilangan Rumi lagi!"

Bang Dallen.

"Ya, lo si Dal, ngapain segala nongol pas di depan muka Rumi. Ya dia shock."

Bener tuh Bang Mel, bang Dallen lebih serem dari setan.

"Mampus, bakalan dihukum kita nih sama Mama Papa."

Syukurin.

"Dah, ayo cari lagi."

Mereka kembali pergi dari sana, menyisakan Rumi di kegelapan malam bersama pria yang dia jumpai semalam.

Kost 25 [End]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora