K25-Dua dua

19.7K 3.6K 261
                                    

Update terakhir hari ini, karena chapter sebelumnya, vote sepi🖐

Kalau mau up lagi, maka dari itu vote dan ramaikan kolom komentar🖐😾
.
.

PASCA kejadian paketan Lingeri yang Rumi dapat, para anggota kost kini menjaganya lebih ketat lagi.

Rumi harus bersama salah satu dari mereka kalau mau pergi kemana-mana, sebenarnya Rumi risih banget kemana-mana harus bareng anggota kost.

Kalau sama Samudra, Jhoni, Ilo dan Wahyu sih gak masalah sama Rumi.

Tapi keseringan sama Evan, Rumi ogah banget deket-deket sama tuh orang satu.

"Rumi, udah selesai? Kita berangkat?" nada nya memang lembut, tapi Rumi malah merasa jijik.

Gadis 20 tahun itu melengos malas, dia berjalan melewati Evan.

Evan sadar, Rumi sudah menjauhi sejak lama, dan Evan gatau salahnya apa dan dimana.

"Rum, gue salah apa sih? Kok lo jauhin gue terus." protes Evan getir.

Rumi tak acuh. "Rum, jawab dong."

Seperti biasa, Rumi tak mau menjawab ucapan Evan. Dia seakan anti Evan jika seperti ini.

"Rumi, lo udah keterlaluan!" sentak Evan sembari mencengkram tangan Rumi dan menariknya menuju kamar Evan.

Rumi meronta. "LEPAS! GAUSAH GILA LO EVAN!" bentaknya emosi, Rumi menggigit tangan Evan kuat tapi cowok itu seakan tak merasa sakit.

Dengan keras Evan membanting pintu kamarnya dan menguncinya.

Di kost an hanya ada mereka berdua saja.

Evan melepas cengkramannya pada tangan Rumi.

Buagh!

"GILA LO SETAN!" bentak Rumi setelah berhasil menonjok pipi kanan Evan sampai berdarah.

Evan hanya tertawa nanar, air mata mulai menggenang dikedua matanya.

"Salah gue apa..." lirihnya pilu dengan tatapan penuh kesakitan yang dia tunjukan pada Rumi.

Rumi melengos seketika.

"Rumi..hiks..lo gak adil sama gue..lo bisa deket sama yang lain tapi sama gue..hiks..lo seakan ngeliat bangkai hewan..hiks..lo jijik sama gue ya Rum?..hiks..salah gue apa.." tangisnya pilu.

Rumi hanya diam saja, gak mungkin kan Rumi bilang sama Evan, dia jijik karena Evan itu pernah merusak rumah tangga seseorang dan juga pernah membunuh orang.

Gini-gini Rumi punya beberapa koneksi.

Dia mendapat latar belakang dan masa lalu para anggota kost.

Yang menurut Rumi sangat aneh itu adalah masa lalu Evan dan Jhoni.

Tapi Rumi malah enggan berdekatan dengan Evan. "Rumi..hiks..gue salah apa..hiks.." isaknya lagi.

Helaan napas Rumi berikan. "Lo pernah ngerebut istri orang kan Van?"

Deg!

Pertanyaan itu langsung menyentak ulu hati Evan, dia menatap Rumi shock sekaligus gak percaya.

Bibirnya bergetar dengan mata yang semakin deras dialiri air mata.

"Itu salah paham-"

"Kayaknya sih enggak, soalnya gara-gara tingkah lo itu, lo udah buat seseorang mati dan orang itu adalah Harum, benar kan?"

Double kill, Evan tak bisa berkutik lagi.

Tubuh dan persendiannya seakan mati rasa.

Dulu, kost an ini pernah ditinggali sepasang suami istri, Harum dan Zefri.

Namun karena Zefri pulang ke kost hanya 1 bulan sekali maka dari itu hubungan terlarang antara Harum dan salah satu anggota kost terjadi.

Harum hamil anak Evan, Zefri tau dan meminta pada Jepri untuk membunuh Harum di kost an itu.

Agar tak ada kecurigaan sama sekali.

Dan begitulah, Harum tewas terbakar di kamar bersama bayi yang dikandungnya.

Pelaku utama memang Zefri, namun dalang dibaliknya adalah Evan.

Dia melaporkan hal itu pada Zefri namun dengan alibi Harum selingkuh dengan orang luar kost an.

Padahal, semua anggota kost tau kalau Harum dan Evan sering bermain di kamar Harum.

Mendapat celah untuk kabur, Rumi langsung keluar dari kamar dan lari menuju pagar rumah.

Sudah ketahuan, Evan pasti akan mengatakan pada yang lain jika Rumi sudah tau rahasia kelam kost an ini.

Rumi tak akan aman lagi.

"Mulut lemes, nyerocos aja lo. Gini kan jadinya, bermasalah!" umpatnya sembari menepuk bibirnya.

Rumi berlari di jalanan komplek, sampai klakson mobil mengagetkannya.

TIN!

"AYAM KATE DIBELAH!" latahnya kaget.

Sebuah mobil sport hitam berhenti tepat di sebelah Rumi, kaca mobil langsung turun.

Terlihatlah, sosok Rafael yang Rumi gatau ini Rafael Dokter atau Rafael mantan Soft ghost.

"Masuk mbak Rum, ini Fael. Dokter yang nanganin mbak." ujarnya ramah.

Rumi menoleh ke belakang, terlihat Evan berlari kearahnya, tanpa babibubebo, Rumi langsung masuk ke mobil Fael.

"Tancap gas Mas! Cepet!" seru Rumi panik.

Fael mengangguk, dia langsung melajukan mobilnya keluar dari area perkomplekan.

Meninggalkan Evan yang berteriak keras memanggil nama Rumi.

"Butuh tempat sembunyi?" tanya Fael santai.

Rumi mengangguk, santai aja.

Uangnya masih banyak.

Akhirnya Fael membawa Rumi pergi.












































Bersambung😾

Sudah mulai masuk puncak konflik uhuy.

Kost 25 [End]Where stories live. Discover now