KC25-Enam

28.4K 4.5K 212
                                    

Met baca, jan lupa vote dan komen💪😾
.
.

LEWAT beberapa hari setelah kejadian itu, tak ada perubahan yang berarti, bahkan Rumi masih saja dijahili.

Terlebih dijahili Seron, Devilo, Jerri dan Samudra.

Duh, yang bermacam-macam hal mereka lakukan agar Rumi segera angkat kaki dari sini.

Dan nampaknya, kesabaran Rumi mulai hilang setelah apa yang mereka lakukan pada Rumi siang ini.

Rumi awalnya hendak makan siang di dapur terbuka, dia mau membuatkan makan siang untuk semuanya.

Tapi kelakuan Seron dan Jerri membuat Rumi kesal, mana yang ada di kost hari ini cuma Rumi dan 2 orang itu lagi.

"Hahaha, lo mau cocoknya jadi babuu." ejek Jerri begitu berhasil menumpahkan kecap ke kepala Rumi, lebih tepatnya sengaja.

Seron malah tertawa kuat melihatnya, Jerri bukannya berhenti malah menjadi.

Dia mengambil tepung yang sudah tersedia di meja, tak lupa telor dan bubuk kopi.

Rumi masih diam, masih menanti apa yang akan Jerri lakukan padanya.

"Nih, met ulang tahun ya Ruminten hahahahhaa." memang hari ini Rumi ulang tahun, tapi tak pernah terbayangkannya akan diberi hal seperti ini.

Jerri menjatuhkan telor tepat diatas kepala Rumi, disusul bubuk kopi dan yang terakhir adalah tepung tapioka.

Penampilan Rumi sudah kacau, tapi Jerri masih asik tertawa sementara Seron mulai gelisah.

Terlebih melihat tatapan dingin Rumi pada Jerri.

"Jer, udah Jer." tegurnya khawatir, takut kalau kejadian 5 hari silam terulang lagi.

Nanti mereka bisa kena Eval.

"Apaan sih, asik gini kok." kesal Jerri yang tak mau menghentikan aksinya.

Rumi melirik Seron, menbuat cowok 20 tahun itu tersentak kaget dan takut. Seron menunduk dalam, tak berani memandang Rumi.

"Oh iya muka lo kan b aja, tapi badan lo bagus. Mau gue bayar berapa nih? Buat permalam?"

BRAK!

Jerri tersentak kaget dan langsung menoleh kebelakang, betapa shocknya dia saat melihat Jepri bersama yang lain ada disini.

Terlebih saat melihat raut penuh amarah dari Jepri dan Jhoni.

"Loh? Kalian udah pulang?" tanya Rumi kalem, dan semua tambah kaget.

Terlebih saat Evan, Samudra dan Wahyu mendekati Rumi. "Rumi gak papa? Ayo dibersihkan dulu." ujar Samudra lembut.

Walau Samudra suka menjahili Rumi, tapi dia tak sampai merendahkan harga diri Rumi sebagai wanita, itu keterlaluan.

Rumi mengangguk, dia berjalan bersama ke 3 nya, meninggalkan Jerri yang siap diberi pelajaran.

"Mas Jep-"

Bugh!

Belum sempat ucapan Jerri selesai, Davin malah nonjok muka Jerri kuat.

"KENAPA LO NONJOK GUE!?"

"KARENA LO ANJING! BISA-BISANYA LO NGERENDAHIN HARGA DIRI PEREMPUAN! DIMANA OTAK LO HAH!?" bentak Davin emosi.

Mereka ber 5 itu saudara, dan yang lebih tua adalah Davin dan Samudra, Jerri dan Wahyu adalah yang termuda.

Mereka memang orang kaya yang bosan hidup kaya, tapi orang tua mereka mendidik mereka dengan benar.

Hanya Jerri saja yang lain sendiri, nakal, suka keluar masuk club dan ini malah ngerendahin harga diri perempuan.

Jerri diam, dia menunduk.

Tatapan dingin dari Jepri, Jhoni dan Devilo membuat Jerri takut, jarang-jarang 3 orang paling pendiam itu marah.

"G-gue cuma bercanda, dianya aja yang baperan.." Jerri masih membela diri.

"Lo tinggal ngaku salah terus minta maaf, jangan sembunyi dibalik kata baperan." sinis Jhoni yang sudah amat emosi saat ini.

Jerri semakin menunduk.

"Hari ini Rumi ulang tahun, Mas mau membuat ulang tahun pertamanya di kost itu dikenang baik tapi apa? Kelakuan kalian berdua sangat..buruk! Lebih buruk daripada sampah!"

Jika saja Jepri tak ingat ini masih di kost an, mungkin Jerri sudah dia bunuh sekarang.

"I-ya Mas..maaf..Jerri ngaku salah.."

"Kamu emang salah, tunggu hukumannya nanti malam."

Jerri langsung mendongak dan menggeleng ribut. "Mas! Jerri gamau-"

"Derita lo!" sinis Devilo sebelum ikut pergi bersama Jepri dan Jhoni.

Dia juga kesal saat Jerri berkata hal seperti pada Mbak Rumi-nya.

Setelah kejadian 5 hari lalu, sikap Devilo pada Rumi sudah berubah.

Mereka beda 1 tahun jadi Devilo suka manggil Rumi pakai sebutan Mbak, Devilo juga suka bantuin Rumi bersih-bersih dijadwal piket Rumi.

"Vin, gue gamau dihukum kayak gituuu." rengek Jerri pada abangnya itu.

Davin mengedik tak perduli.

"Mampus lo, rasaian." sarkasnya kemudian pergi.

Jerri terdiam di dapur terbuka dengan Seron juga, hukuman lain mah gak masalah tapi ini hukumannya menyangkut dunia lain.

Jerri benci hukuman yang berhubungan dengan setan dan sejenisnya.

Itu, mengerikan bagi orang yant imannya lemah seperti Jerri.

"Duh..gimana nih.."

Untung aja sih, hukuman Seron belum berhubungan dengan dunia lain, biasanya hukuman seperti itu sudah menjadi hukuman paling berat.

Dan Jerri mendapatkannya kian.































Bersambung💪😾

Kost 25 [End]Where stories live. Discover now