21. James.

10.3K 1.3K 105
                                    

Saat itu masih senja, ketika Joe dan Alex menyadari ada yang aneh dengan putra sulung mereka. Sejak peristiwa tidak mengenakan terjadi pada Jolyon yang saat itu berusia lima belas tahun. Penculikan oleh mitra bisnis Alex yang membuat James muncul tiba-tiba.

Jolyon divonis memiliki kepribadian ganda setelah memaksa ikut bersama Alex melakukan sesuatu yang jauh diluar nalar anak-anak. James namanya, sosok lain di tubuh Jolyon yang memiliki sifat kejam dan insting selalu ingin membunuh. James memiliki insting hewan buas, oleh sebab itu Jolyon selalu berusaha menahannya untuk keluar.

James hanya akan keluar saat Jolyon menyuruhnya atau sesuatu yang memicunya keluar. Pada kali ini, James yang sedang menguasai tubuh putra sulung Joe tersebut. Alasan Jolyon membawa mobil dengan gila-gilaan kemarin adalah karena James yang memaksa keluar.

Hal ini dipicu pemandangan seorang anak kecil yang diseret oleh beberapa penjahat masuk ke dalam mobil, namun tak ada yang melihatnya kecuali mata tajam Jolyon, bahkan Wana yang tengah sibuk dengan makanannya saat itu.

Jolyon yang tidak ingin James muncul di dekat Wana langsung mengemudikan mobilnya dengan cepat. James tidak mengenal Wana, jika dia muncul saat itu dam melihat orang asing, maka Jolyon tidak dapat lagi melindungi Wana dari kegilaan James. 

Saat sampai di Mansion kala itu, Jolyon langsung berlari dan menyuruh Alex mengikatnya di kamar. Berkata bahwa ia akan keluar jika James sudah tertidur, ia juga sempat mengatakan pada Alex jika Wana kambuh di dalam mobil.

"Maafkan Kakakmu, dia tidak bermaksud," kata Alex mengakhiri ceritanya pada Wana yang masih menyender di dadanya. Mendengar itu membuat Wana bingung sendiri mau berekspresi seperti apa. Ia merasa bersalah karena sudah menyalahkan Jolyon dan berprasangka buruk.

"Kapan Kak Iyon sembuh?" tanyanya. Panggilan spesial untuk Kakak tiri Tsundernya itu khusus, Wana terlalu malas memanggil nama Jolyon yang sulit dan panjang. Alex memikirkan pertanyaan itu, namun yang bisa ia berikan adaalah gelengan pelan.

"Apa yang kamu lakukan di sana, bukankah Ibumu menyuruhmu tidur?" Ada gejolak aneh ketika Alex berkata Joe adalah ibunya, entah mengapa Wana merasa bahagia. Wana menggeleng pelan sebagai jawaban yang membuat Alex menghela napas.

"Lebih baik kamu istirahat jika tidak ingin dikurung ke rumah sakit lagi. Besok hari yang melelahkan, beberapa kerabat Daddy akan datang." Wana yang mendengar itu merasa cemas. Alex yang mengerti hanya bisa mengusap punggung itu dan membawanya masuk ke kamar yang sudah terisi Joe.

"Jangan khawatir tentang besok, semuanya akan baik-baik saja. Ada Zach dan Wildan yang akan menemani mu."

_____

Ucapan  Alex itu nyatanya hanya sekedar lisan semata. Zach yang tidak suka keramaian bahkan mengunci kamarnya sejak pagi, padahal kerabatnya Alex belum ada yang datang. Hanya ada Wildan yang bahkan sulit diajak bicara, dan ada Jolyon--ah lebih tepatnya James yang duduk di sofa seorang diri.

Tak ada seorangpun yang berani mendekatinya, bahkan Alex melarangnya mendekati Jolyon untuk sementara. Wana yang biasanya menjahili Jolyon mendadak merasa ada yang kurang. Ia jelas tidak takut pada James setelah kejadian semalam, hanya saja ia masih sayang nyawa setelah mendengar cerita Alex.

Semalam, Alex tak hanya bercerita tentang Jolyon saja, melainkan juga tentang penyakit Wildan dan Zach. Wana tak tahu harus bereaksi seperti apa malam itu, ia jelas merasa prihatin pada Joe yang memiliki anak tidak normal. Cara membedakan Jolyon dan James itu dilihat dari bola matanya yang berwarna tidak biasa.

"Mommy," panggil Wana yang melihat Joe melintas di depannya untuk yang kesekian kali. Wanita itu terlihat sibuk membuat makanan untuk para keluarga yang datang nanti, sementara Alex, ia tidak melihatnya sejak pagi.

Aldrewana H.L [End]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora