bab 9

445 27 6
                                    

Bab Premium Girls~ jadi gk bisa diupload full bab. Btw, ini masih tahap revisi ya.

🦋🦋🦋

Panas, menggigil di seluruh tubuh, Andin meringkuk di tempat tidurnya masih mengenakan bathtrobe. Meski badannya terasa panas bercampur dingin, keringat tak berhenti keluar dari pori-pori kulitnya, membasahi wajah, leher serta tubuhnya.

Sudah berlalu beberapa menit sejak dia selesai mandi dan minum obat yang diberi oleh Kiki, sampai saat itu, dia tinggal di kamarnya. Menunggu gadis pelayan itu datang untuk memanggil. Namun sampai efek obat telah muncul, tak ada tanda-tanda gadis pelayan itu datang ke kamarnya.

"Aku di desak waktu harus punya anak secepatnya." kata pria itu dingin pada Andin. "Itulah kegunaanku menikahimu. Jika dalam kurun waktu dua bulan tak ada tanda-tanda kau mengandung, pernikahan kami terpaksa harus dibatalkan. Kau seharusnya sudah tahu ini bukan?"

"Tidak, aku tidak tahu." Andin ingin menjawab ini, tapi sadar kalau dia salah memberikan jawaban, penyamarannya takutnya akan terbongkar. Jadi, dia hanya mengangguk ragu-ragu. Dia benar-benar tidak tahu dengan kesepakatan yang dimaksudkan.

Harus hamil dalam waktu dua bulan? Apakah bisa?

"Kemarilah." Sembari membimbing Andin agar naik ke tempat tidur, Al mulai melonggarkan tali kimononya.


Andin menggigil. Luar biasa ketakutan dan merasa bahwa pria yang tadi pagi ditemuinya tampak berbeda. Apakah ini adalah bagaimana sifat pria ini yang sebenarnya? Begitu tak berperasaan?

Sudah terlalu sulit baginya untuk mempertahankan kesadarannya, tapi pria ini terlalu banyak menuntut. Tidak mau di sentuh katanya? Jadi, mengapa repot-repot mau dekat dengan seseorang?

Ah, pria ini butuh seseorang untuk melahirkan keturunannya, ingatnya kemudian.

"Selain wajah, kau bebas menyentuhku di manapun." putusnya kemudian.

Pengantin Pengganti (On-Going) Where stories live. Discover now