IDENTITAS DIKETAHUI

195 19 0
                                    

Bagi pembaca yang tertarik ingin mengikuti novel ini, kalian bisa baca di KBM APP dengan judul yang sama 'PENGANTIN PENGGANTI karya R. Sheehan'.

Sebelum memutuskan membuka bab kunci, tolong perhatikan judulnya. Terima kasih 🙏🥰

🍇🍇🍇

Spoiler bab premium
Novelnya rated 18+ ya, guys. Jadi, mohon bijak memilih bacaan.

Perjalanan berpuluh-puluh menit itu membuat Andin tidak lagi memedulikan panggilan Al kepadanya. Dikarenakan seluruh tubuhnya terasa panas membakar dan gatal tak tertahankan, yang bisa dia lakukan terus menggeliat dan merintih di dalam pelukan Al. 

Al pun dapat merasakan, panas membara dari tubuh Andin yang seolah menembus pakaiannya. Dan hembusan napas dari Andin yang terus membelai dadanya, sering kali membuat dia menggertakkan gigi karena harus menahan pikirannya jadi jernih. 

Beberapa saat kemudian setelah mobil yang membawa mereka tiba di rumah, Al langsung membawa Andin masuk. Tiba di dalam rumah, dia di sambut oleh beberapa pelayan dan Kiki yang kebetulan berada di sana terkejut mendapati nona majikannya yang ia layani tengah digendong sang tuan muda. 

"Tuan Muda, apa yang terjadi pada Nona?" Kiki yang terlanjur khawatir tak sadar telah mengajukan pertanyaan yang seharusnya tak perlu dilakukan oleh pelayan sepertinya. 

Dan kepala pelayan yang melihat tingkah Kiki yang terlihat tak sopan lantas maju ke depan untuk menengahi. Ia takut bila nanti gadis pelayan ini kena marah tuan muda mereka yang belakangan emosinya sulit ditebak. 

"Tuan Muda, maafkan atas kelancangannya. Apa Anda membutuhkan saya untuk melakukan sesuatu?" 

Kiki yang digeser secara perlahan dari pandangan Al oleh kepala pelayan awalnya tertegun, lalu tak lama mulai sadar dengan kelakuannya dan diam-diam mengunci mulutnya rapat. Namun kekhawatiran di matanya masih ada. Sesekali gadis pelayan itu akan mencuri lihat ke arah Andin yang mana separuh wajahnya terbenam di dada Al.

"Tidak ada. Aku akan memanggil jika butuh." balas Al singkat lalu melanjutkan berjalan menuju lift.

Tiba di kamar, ia membaringkan Andin yang sudah linglung namun masih berpegangan erat padanya. Tak mau berpisah barang sedikitpun darinya. 

Al tidak bisa menolak digoda seperti itu oleh wajah sepolos dan cantik milik istri palsunya, meski dia sadar dia harus menjauh sekarang. 




.
.
.



"Andin, beritahu padaku, apa kau mau terus melanjutkan ini atau tidak?" Al bertanya iseng, seolah ketika dia mengajukan pertanyaan tak bermutu itu, ia merasa senang di hati. 


"Ingat, saat kau sadar besok, kau lah yang meminta ini padaku. Jangan menyesalinya begitu kau bangun." ucap Al memberi peringatan.





Pengantin Pengganti (On-Going) Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu