MENGAMBIL KEPUTUSAN

51 6 0
                                    

"Aku dilema sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku dilema sekarang. Aku tidak berharap bisa jatuh cinta padanya mengingat hubungan awal kami dilandasi kebohongan. Apalagi dengan sikapnya yang tak perhatian itu, aku meyakinkan diri bahwa memangkas jarak diantara kami adalah benar dilakukan."

Andin menghela napas panjang kemudian.

"Namun semuanya berubah seiring seringnya aku berinteraksi dan bersama dengannya. Aku tidak tahu bahwa hanya karena urusan ranjang semata dapat membuat hatiku luluh dan tekadku goyah."

"Tanpa sadar, aku mulai merindukannya. Aku menginginkan kehangatannya hanya untuk diriku saja. Namun kemudian aku sadar... aku diingatkan akan keinginan pria itu yang hanya peduli soal mendapatkan pewaris saja. Aku merasa cintaku tak tepat dan salah. Aku merasa bodoh karena tetap terjatuh pada pria yang tak mungkin membalas perasanku."

"Jatuh cinta pada seseorang yang tidak kau sangka bukanlah sebuah kesalahan...." komentar Rosalie padanya.

Andin tertunduk lesu. Masa lalu Alano serta ketakutan pria itu telah membuatnya sadar akan ketidakmungkinan.

"Seharusnya aku berhenti saja sebelum semuanya terlambat." gumam Andin dengan mata berkilau air mata.

"Andin...."

"Aku tidak seharusnya berencana jahat begini dan menorehkan luka padanya lagi karena kepentinganku sendiri," ucapnya terdengar lelah.

"Jadi apa yang mau kau lakukan sekarang?"

Andin menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu. Aku tidak tahu, Ros. Apa yang harus aku lakukan sekarang?"

"Oh Ya Tuhan, Andin... jangan menangis. Kumohon, jangan bersedih." ia bangun dari duduknya lalu memeluk Andin yang wajahnya telah ditumpu ke punggung tangan. Isakan tangisnya terdengar pelan, namun menyayat hati sepupunya dengan menyakitkan.

Mereka terus berpelukan seperti itu sampai Andin tenang.

Beberapa saat kemudian setelah Andin selesai meluapkan emosinya, dia menatap sepupunya dengan pandangan serius dan penuh permohonan.

"Ros, aku ingin kau melakukan sesuatu untukku. Aku mohon padamu, tolong bantu aku untuk kali ini saja."

"Apa pun, Andin. Apa pun itu, aku bersedia membantumu."

Rosalie tak pernah menyangka bahwa permintaan tolong pertama Andin padanya akan menjadi momen terakhir dimana dia dapat melihat kerabat baiknya. Saat semuanya sudah terlanjur terjadi, dia menyesal karena tidak menghentikan Andin untuk merealisasikan keputusannya.

Pengantin Pengganti (On-Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang