Bab 13

320 27 0
                                    

"Anda harus berada di sisi tuan muda setiap saat, Nona Muda." ucap Rendy mengejutkan Andin.

"A-Aku tahu." balasnya gagap sambil mengusap dadanya sebab terkejut. Ia buru-buru mendekati Aldebaran, berdiri tepat di samping pria itu.

"Ini...." Riza menggeser tempatnya agar Andin lah yang mendorong kursi roda itu menggantikan dia.

"Apa?" tanya Andin tak mengerti.

"Anda lah istrinya, jadi Anda yang berhak berdiri di sini menggantikan tugas saya."

"Apa yang kalian berdua bisikkan?" sela Aldebaran dengan muka masam. "Jangan buang-buang waktu di sini. Cepat masuk ke dalam." perintahnya terdengar sengit.

Andin langsung mengambil pegangan tangan di kursi roda menggantikan Riza dan mendorongnya ke depan. Sayangnya, dengan tenaganya yang lemah, kursi roda itu tidak bergerak barang sedikit pun. Bahkan setelah Andin mengerahkan sekuat tenaganya, kursi roda itu hanya berpindah sedikit lalu berhenti.

Melihat betapa lemahnya Andin, Aldebaran yang tidak memprediksi hal itu dibuat tercengang hingga kehilangan kata-kata. Untung saja pria itu memiliki wajah batu tanpa ekspresi yang memungkinkan raut wajah aslinya tersembunyi.

Sedangkan para tamu yang melihat hal itu sudah tertawa-tawa. Membuat Andin malu sekali.

"A-Aku tidak kuat mendorongnya." beritahu Andin pada Riza yang mengawasinya di sisinya.

Terdengar hembusan napas keras dari Riza. Menggunakan ujung matanya, ia melirik ke arah sang tuan mudanya yang mencetuskan ide itu. Ia jadi bertanya-tanya, apakah tuan mudanya kini menarik sudut mulutnya sebab kejadian ini ataukah masih memasang wajah tanpa ekspresi?

"Berjalanlah di samping, Nona. Biar saya yang mengambil alih dari sini." ucap Riza tak berdaya.

"Maaf," bisik Andin malu. Ia pun dengan patuh menggeser tubuhnya ke samping.

"Tidak apa-apa."

Pengantin Pengganti (On-Going) Where stories live. Discover now