Sebelas

361 41 3
                                    

Happy reading ✨

"Hhhh hhh whaaa whhhaa anjir banget lu Ra masak pak bayu Lo katain hantu gendut whaahahhaha" ketawa puasa Rangga Kevin dan Luna setelah mendengar cerita Sera

Sekarang mereka tenggah istirahat setalah seharian bermain permainan yang telah disusun oleh penitaia persami sebagai pelengkap acara dihari kedua ini

"Hhhhh anjir anjir hhh" gelak tawa mengelegar Kevin yang disertai decihan malas dari Sera

"Ya namanya juga ngak tau kan" cibir danira pasalnya sekarang iya sangat malu

"Hhhhh sumpah ngakak whaahaa" Luna sambil memegangi perutnya dan sesekali menyeka airmata yang jatuh karena tertawa

"Udah lah kasih tau iranya malu " ujar kavia membela

Danira menyembunyikan wajahnya dibelakang punggung Vano dengan satu tangan yang memeluk pinggang cowoknya itu karena terlalu malu Vano yang menyadari ketidaknyamanan danira pun segera berucap

"Udah puas ketawanya? Diam!!" Ujar Vano dingin yang seketika membuat tubuh ketiga temannya yang sendari tadi tertawa mulai meremang

Anjir bisa mati gara dijadiin lintasan balapan sama Vano kalo gini caranya_Luna

Buset bisa keluar dari kartu keluarga metro ni_rangga

Anjir aman ngak ya kalo udah kayak gini aman kali ya ya aman lah masa engak minimal masih bisa ngerasain nikah lah_kevin

Sera dan Kavia yang sendari tadi diam pun ikut merinding mendengar nada dingin vano setelah melihat ketiga temannya yang menciut Vano segera menoleh pada danira yang masih bersembunyi menuntunnya berdiri lalu membawanya berlalu dari sana sebelum pergi danira menoleh kebelakang melihat pada Luna Kevin dan Rangga yang masih terdiam lalu danira menjulurkan lidahnya dan mengarahkan matanya keatas mengejek mereka seakan berkata rasain Lo hu

"Ngeselin banget wajah danira" Luna memelotokan matanya pada danira

"Lo sih siapa suru mampus Lo habis ini jadi lintasan balap Vano hhh" ejek Sera

Siang ini Vano berencana mengajak danira untuk kesuatu tempat atau mungkin berjalan-jalan mengelilingi kota bandung tidak perlu memikirkan kegiatan persami toh dia cucu pemilik sekolah jadi tak masalah bukan namun beda jika Vano berpikir seperti itu maka berkebalikan dengan danira yang harus ikut dengan semua kegiatan

Sedikit cerita tentang sekolahan mereka (PRADITYA HIGH SCHOOL) kakek Vano dan kakek danira sebut saja grand pa Praditya dan Opa Tama mereka adalah dua orang sahabat yang saling membantu dan mendukung mereka memiliki pekerjaan di bidang yang sama yaitu perkantoran suatu ketika praditya memutuskan untuk mendirikan sekolah dengan cara bekerja sama akhirnya berdirilah Praditya high school sekolah ini atas kepemilikan keluarga Praditya namun dipasrah kan kepada keluarga Aditama yang dipercaya untuk mengelolanya dikarenakan bisnis keluarga Praditya yang berkembang pesat diluar negeri sehingga menyebabkan kan mereka harus menetap disana dan menyerahkan tanggung jawab kepada keluarga Aditama, karena sang pemilik adalah seorang pebisnis dunia sehingga menyebabkan guru-guru yang bekerja sama dengan SMA ini pun unggul serta berbagai prestasi yang telah dicapai dan buku pembelajaran ternama yang mereka cetak sendiri sehingga menyebabkan hampir seluruh SMA dalam negeri bekerja sama dengan Praditya high school, Praditya high school juga memiliki 6 cabang lain yang ada dibeberapa daerah seperti Bali Lampung, Malang, Kalimatan, Yogyakarta, dan Aceh.

"Vano kita mau kemana? Aku udah capek tau" rengek danira wajahnya sudah cemberut

"Neik sepedah itu mau?" Tanya vano dengan menunjuk sebuah sepedah gunung yang ada tak jauh dari mereka

Journey Of LoveWhere stories live. Discover now