Empat Puluh Satu

409 39 6
                                    

Happy Reading ✨

Baju berantakan dengan langkah kaki besar yang pida itu bawa bahkan lama lift yang mengantarnya naikpun ia nggak sangat lambat

Ting

Pintu lift terbuka dengan cepat ia keluar bahkan ia tak memperdulikan sedorang yang ia tabrak dengan keras dibelakang sana sampai pada ruangan yang dituju ia dengan segera menendang pintu tersebut tanpa memperdulikan orang yang sendari tadi mengejar dn memperigatinya

BRAK

"Siapa yang kakek bawa? Mana danira yang kakek bilang?" Theo datang dengan membanting pintu ruang kerja kakeknya yang membuat pria tua itu hampir terjengkal sangking kagetnya

"Anak bodoh ini ada apa?" Tanya Guntur tak kalah emosi ketika tiba-tiba cucunya datang dengan membanting pintu

"Mana gadis yang kakek janjikan? Kenapa tidak ada dikafe"

"Apa yang kau katakan bodoh mereka sudah datang ke kafe dari 2 jam yang lalu dan kau bilang mereka tak ada?"

"Mereka siapa? Jangan bilang kakek salah orang?"

"Salah bagaimana kau yang mengatakan ingin dijodohkan dengan gadis yang bernama namira yang orang tuannya bekerja di Aditama grup kan?" Bodoh!! seharusnya theo ingat kalo kakeknya ini sudah sedikit tuli dan seharusnya ia berbicara dengan mikrofon masjid agar kakeknya bisa mendengar dengan jelas

"Kakek salah orang, aku berkata danira bukan Namira danira anak pemimpin Aditama grub bukan Namira anak orang yang bekerja di Aditama grub" ujar theo mengebu-gebu

Ia sungguh marah. hari ini adalah hari dimana seharusnya ia bertemu dengan gadis yang telah kakeknya janjikan untuk dijodohkan dengannya, dalam bayangan Theo gadis itu adalah danira karena sebelumnya memang itulah tujuannya meminta bantuan pada sang kakek agar Theo dapat menjalin hubungan dengan danira

Namun siapa sangka ketika ia sampai dicafe yang telah direncanakan. yang ia temui bukannya danira melainkan gadis lain yang bahkan ketika Theo mengingatnya saja membuat dirinya bergedik ngeri karena mengingat dandanan gadis tersebut

Guntur terkekeh ringan "Kau gila? Bagaimana bisa kau bermimpi setinggi itu bocah bodoh? Menjalin kerja sama dengan Aditama grub saja sangat sulit dan menguras mental karena mereka bergerak bersama dengan Praditya grub bagaimana bisa kau berfikir aku bisa menjodohkan mu dengan cucu mereka" ujar guntur sedikit memaki cucuknya yang sudah bermimpi terlalu tinggi

"Tapi kakek bilang itu mudah?"

Awalannya Theo percaya karena kata kakeknya Aditama grub itu setara dengan mereka.

"Jika seperti itu anggapan mu kau bisa mencobanya sendiri" ujar guntur menyerah akan sangat menguras emosi jika harus menghadapi cucunya yang keras kepala diluar nalar manusia ini.

Guntur awalnya juga cukup percaya diri dengan segala kekuasaannya lalu ia mencoba menjalin hubungan melalui pekerjaan terlebih dahulu. Tapi ketika ia baru saja mengajukan proposal ke Aditama grub dihari itu juga proposalnya kembali tanpa dilirik sedikitpun, awalnya guntur cukup marah dengan hal itu namun ketika ia menelusuri kembali tenyata ada temeng besar yang berdiri dibelakang Aditama grub yaitu praditya grub.

Hari itu guntur sekali lagi mencari tau tentang penolakan proposalnya, dan disitulah ia tau bahwa sampai kapanpun perusahaannya tidak akan bisa bekerjasama dengan parditya maupun Aditama grub dan itu semua karena cucunya, maka dari itu guntur mencari rencana lain dengan mengumpankan anak dari bawahnnya yang ia tugaskan untuk berpura-pura menjadi pekerja dari Aditama grub.

Journey Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang