Dua puluh sembilan

274 31 3
                                    

Happy reading ✨

"Udah tenang?" Tanya Vano sudah hampir 20 menitan ia berada didalam mobil dengan danira yang ada dipeluknya tak lupa ia juga mengusap-usap punggung danira dengan tujuan menenangkan gadisnya tersebut

"Kita pulang aja yuk" akhirnya danira angkat bicara setelah kejadian tadi ia hanya diam tanpa mengeluarkan suara

"Iya" jawab Vano tanpa menunggu lama ia segera menyalakan mesin mobilnya dan mulai menyetir setelah danira membenarkan posisi duduknya

"Vano bener ya aku yang ngerusak hubungan kavia sama Kevin?" Tanyanya air matanya jatuh lagi danira terus memandang kearah luar jendela mobil yang menampakan ramainya kota Jogja malam ini

"Honey-"

"Vano aku ngerusak hubungan mereka ya?" Tanyanya lagi sekarang pandanganya sudah beralih menghadap kearah Vano entah sudah berapa kali danira menanyakan itu padanya.

"Honey tenang bukan kamu yang ngerusak hubungan mereka, bukan" sebenarnya Vano sudah kelewat marah pada Kevin karena dia gadisnya jadi seperti ini

"Tapi Kevin bilang-"

Citttt

Mobil Vano berhenti mendadak dipinggir jalan ia segera menarik danira ke dalam pelukannya "jangan dengerin dia hm"

"Hiks kasian kavia Vano hiks" danira adalah sosok yang cenderung akan lebih mementingkan orang lain dibanding dirinya sendiri dan apa yang dikatakan Kevin tadi benar-benar menampar dirinya, apalagi kevin mengatakannya dengan marah-marah itu membuat danira semakin merasa kalo ia benar-benar salah

"Engak, tenang hmm kita pulang dan istirahat besok kita bicara lagi" Vano mencoba menenangkan

###

Danira tertidur saat perjalanan pulang jadilah Vano harus menggendongnya sampai dikamar apartemen, sebenarnya danira menginap dihotel bersama ketiga sahabatnya tapi melihat kondisinya sekarang Vano tak akan membiarkan gadisnya disana takut-takut jika Kevin datang lagi dan membuat kekacauan alhasil ia membawa danira ke unit apartment pribadinya Yang ada disini

"Maaf karena tak bisa membalas Kevin lebih lagi" Cup Vano mencium kening danira sedikit lama menyalurkan rasa khawatir yang mengebu-gebu

Sebenarnya ia bisa saja membalas Kevin karena perlakuannya pada danira tapi mengingat Kevin adalah sahabat dekatnya ia tak akan melakukan itu, sedikit banyak bisanya ia beradaptasi di Indonesia dan mengurus Geng motor vian pun juga banyak campur tangan Kevin jadi Vano masih waras hingga harus menahan diri untuk tak memberi Kevin pelajaran terlalu jauh.

Setelah melihat danira sudah nyaman dengan posisi tidurnya Vano segera berlalu keluar kamar dan menuju kamar pribadinya.

##

"Bagaimana ayah kau berhasil" tanya seorang pemuda pada ayahnya tangannya masih digendong akibat kecelakaan yang terjadi padanya bulan lalu

"Kau meragukan ku?" Jawab sang ayah mengakat sebelah alisnya wajahnya congkak

"Cih. Sama sekali tidak tapi aku juga tidak yakin rencanamu akan berhasil" sahut sang anak lagi

Journey Of LoveOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz