Tiga Puluh Tiga

345 30 2
                                    

Happy reading ✨

Danira perlahan membuka kelopak matanya mengendarakan pandang ke seluruh kamar namun tak juga menemukan keberadaan Vano tak ingin terlalu lama berfikir akhirnya danira turun dari ranjang untuk membersihkan diri terlebih dahulu

"Pagi madam" sapa danira saat baru saja mendudukan diri disalah satu kursi meja makan

"Pagi nona" sapa madam Shofi kembali diikuti dua pelayan lainnya yang ada di dapur juga

"Madam liat Vano ngak?"

"Tuan muda tadi mengatakan ada urusan sebentar nona dan Tuan juga mengatakan agar nona sarapan lebih dulu tidak usah menunggu tuan muda datang"

"Emm" urusan apa katanya pekerjaannya sudah selesai semalam heran danira "madam masak banyak sekali pagi ini?" Tanya danira lagi ketika menyadari berbagai aneka makanan yang ada dimeja

"Iya nona kebetulan tamu yang anda bicarakan semalam sudah datang tapat pukul 1 dini hari" Jelas madam shofi

"Ah mereka sudah datang? Bahkan aku sampai lupa kalo mereka mau kesini"

"Benar nona?"

"Madam, sebaiknya madam siapkan dua kursi lagi sepertinya ngak cukup kursi makan kita hanya 6" ujar Danira sambil berdiri ia akan membangunkan Sera dan yang lainya, madam Shofi sedikit mengernyitkan dahi mendengar ucapan danira lali ia berujar

"Kursi diruang makan sudah cukup nona tadi kami sudah menambah sesuai jumlah tamu beserta tuan muda dan juga nona" ujar madam Shofi memberitahu

"Bukanya mereka datang berenam ya?" Tanya danira heran seingatnya temanya ada 6 lalu

"Tidak nona tamu anda berjumlah 4 orang 3 gadis dan 1 pemuda teman tuan muda Vano"

"4?"

"Benar nona"

Berarti Rangga dan Kevin tidak ikut dengan mereka? "Baiklah madam terimakasih" walaupun ia masih keheranan mengap mereka hanya ber4, ia tak ambil pusing toh setelah ini ia bisa menanyakannya langsung pada tersangka, setelahnya danira berlalu dari sana untuk kekamar tamu menghapiri para sahabatnya

Ah rupanya mereka tidur bertiga lihatlah bantal-bantal berserakan dan tidur yang tak teratur untung tak ada satupun yang jatuh dari sana danira membawa langkanya membuka gorden yang ada disisi kiri membuat pencahayaan langsung memenuhi kamar sehingga tidur ketiganya mulai tergangu

"Ra?" Panggil Sera yang bangun terlebih dahulu

"Lampunya Jangan dinyalain dong silau niii" gerutu Luna setengah sadar

"Hmm" jawaban danira ia membawa langkahnya mendekat kasih untuk menghampiri mereka

"Gue kangen begat Sama Lo tau" gerutu Sera ia segera menghambur kepelukan danira setalah danira mendekat

"Kita ngak ketemu cuma kurang dari seminggu ya ngak usah alay"

"Ishh ngak romantis banget sih Lo"

"Ngapain juga romatisan sama Lo" jawab danira sambil mendorong Sera agar menjauh darinya

"udah sana bangun gue udah laper ayo sarapan" danira menarik tubuh Sera yang masih duduk dibibir kasur lali dan ia beridirikan

"Iya bawel banget Lo bangunin tu dua kebo" ucap Sera sedikit mencibir dan berlalu kekamar mandi

"Viaa lunaa Bagun yuk udah pagi"

"Sejam lagi please" keluh Luna

"Bangun ngak atau gue siram Lo" geram danira kesal dia sahabatnya ini memang kebo sekali kalo tidur

Journey Of LoveWhere stories live. Discover now