Tiga Puluh Delapan

379 46 6
                                    


Happy Reading ✨



"apa yang mereka lakukan didalam kenapa kalian semua membiarkannya?" Murka Vano didepan ruang rawat danira yang masih terkunci dari dalam

"Bagaimana kalau mereka menyakiti gadisku lagi?"

"Siapa yang akan tanggung jawab? Hah?"

Rengganis, Nara dan ketiga sahabat danira hanya diam tak mengerti dengan vano yang terus mengamuk bahkan sudah dipegangi oleh Kevin dan rangga yang masih saja kualahan karena Vano terus saja memberontak ingin mendobrak ruang rawat tersebut

"Tenang lah ada perawat didalam dia akan langsung memberitahu kita jika terjadi sesuatu" ujar Nathan menenangkan ia menyempatkan diri berkunjung ke rumah sakit sebelum berangkat bekerja karena tak dapat ikut menjaga putrinya dikarenakan Vano yang selalu menjaga setiap harinya

Ini sudah hari ke 3 danira dirawat dan ia pun sudah membaik karena kata dokter sudah diperbolehkan pulang nanti sore.

"Bagaimana jika perawat itu juga disiksa dan diancam kenapa tidak ada yang khawatir dengan keadaannya?"

Bugh

Satu pukulan mentah diberikan Arka tepat di rahang sebelah kiri Vano yang membuat semua orang disana tercengang

"Jangan tolol" sakrasnya lalu Arka menarik kerah baju Vano dan membantingnya untuk duduk dikursi tunggu




(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)

"Rena?" Panggil danira mengawali pembicaraan Karena ketiga gadis yang ia undang untuk datang itu hanya menunduk tak menatapnya sendari 5 menit yang lalu

Ia memang menyuruh Luna dan Sera untuk menjemput ketiga gadis ini karena ada beberapa hal yang ingin ia bicarakan, walaupun awalnya Sera dan Luna menolak mentah-mentah permintaannya namun pada akhirnya danira berhasil juga membujuk mereka

"Maafin gue" ucap danira penuh sesal yang dibalas dengan gelengan oleh ketiga gadis yang masih berdiri agar jauh dari ranjangnya itu

"Jangan ngomong gitu Ra, kita yang salah Lo jangan minta maaf" ucap Rena membalas lebih dulu

"Kalian boleh lebih dekat" panggil danira

"Kita-"

"Ngak papa aku percaya kok sama kalian, lagian ada suster yang jaga" ucap danira meyakinkan agar mereka bertiga Segeran mendekat

"Gue minta maaf karena gara-gara gue keluarga kalian-"

"Danira jangan ngomong gitu kita yang salah, Lo juga udah ngingetin kita kalo kita dalam bahaya tapi gue udah gelap hati jadi jangan minta maaf Ra gue yang seharusnya bilang gitu, maafin gue" mohon Rena bersungguh-sungguh

Hening selanjutnya Rena dan ketiga temannya terlalu canggung untuk bicara bigitupun danira yang bingung harus memulai pembicaraan dari mana

"Rena" panggil danira

"I-iya?"

"Orang tua Lo ada pabrik teh kan dibandung?" Danira tau ketika ia mengecek cafenya dibandung beberapa bulan lalu dan membaca laporan ada beberapa pabrik teh yang ditunjuk untuk kerjasama dan salah satunya adalah milik keluarga rena

Journey Of LoveWhere stories live. Discover now