Tiga Belas

323 37 1
                                    

Happy reading ✨



Ini sudah 5 hari semenjak danira pergi diam-diam ke bandung selama itu pula vano mengacuhkannya mungkin Vano sangat kecewa berbeda dengan ketiga sahabatnya yang sudah baikan dengan kekasih mereka masing-masing kerena mereka mengerti

"Lo belom baikan juga sama Vano Ra?"tanya Sera

"Ya gitu lah"

Sekarang mereka tengah berada dikantin makan siang dengan sedikit berbincang-bincang

"Woeee" teriakan Kevin menggema di seluruh penjuru kantin

"Sedih banget muka Lo Ra" tanya Rangga pada

Danira hanya memutar bola matanya jenggah

"Lo ditunggu Vano di taman belakang" ujar Arka santai sambil duduk disebelah Sera

"Ada apa?"

Arka hanya mengedikkan bahunya acuh
Setelahnya danira segera beranjak dan pergi ketaman

Sesampainya disana danira segera mendudukan dirinya dibangku taman sebelah Vano

"Jelasin"

Mengerti maksud Vano danira segera menceritakan semuanya sebenarnya Vano tak berniat mengacuhkan danira bahkan ia ingin mendengar cerita danira dari hari pertama danira pulang dari bandung menurut Vano mengacuhkan atau jauh danira adalah sama dengan menyiksa dirinya sendiri namun karena lagi-lagi pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan akhiratnya baru sekarang Vano bisa meminta agar danira menceritakannya

"Maaf" cicit danira

Memandangi wajah danira yang penuh dengan penyesalan membuatnya merasa bersalah vanopun segera menangkup keduan pipi danira dan mengelusnya lembut

"Jangan diulangi lain kali apapun itu cerita"

Danira mengangguk antusias sambil memanyunkan bibirnya
"Udah makan?" tanya Vano

"Udah"

"Sini! Kangen kan?" Goda Vano sambil melebarkan tangannya

"Ishhh" sebenarnya danira merasa malu namun tak ayal dia juga merindukan vanonya ini

***

Selepas pulang sekolah tadi Vano membawa danira untung menemaninya menghadiri meeting di kantor

Meeting yang membahas tentang kinerja para karyawan yang semakin menurun membuat Vano uring-uringan sendiri dan terus merutuki dirinya yang belum benar menjadi pimpinan

Setelah meeting selesai Vano segera menghampiri danira yang setia menunggu di ruangan miliknya

Pintu terbuka membuat atensi danira teralih pada sosok yang baru saja masuk kedalam ruangan dengan wajah ditekuk

"Kenapa?" Tanya danira lembut sambil beranjak dari duduknya untuk mendekati Vano

"Come here" Vano merentangkan tangannya memberi kode pada danira agar segera memeluknya danira yang mengerti pun langsung memeluk Vano dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang tersebut

"Capek?" Vano menumpukan dagunya pada pucuk kepala danira lalu berdaham sebagai jawaban

"Pulang" penta Vano mutlak Tanpa bantahan yang langsung dianggki oleh danira setelahnya danira mengambil tas ponselnya yang ada diatas meja kerja dan segera keluar dengan menggandeng lengan Vano

Disepanjang perjalanan menuju mobil banyak karyawan yang menyapa mereka danira membalasnya dengan senyum simpul sedangkan Vano hanya memperlihatkan wajah dingin seperti biasa

Journey Of LoveWhere stories live. Discover now