Happy reading ✨
Danira mengerjapkan matanya
kesadarannya kembali pulih sekarang ia tengah berada ditempat yang kurang pencahayaan sekaligus lembabMencoba berperang dengan pikirannya sendiri danira menggerak-gerakan kaki dan tangannya yang diikat
"Udah sadar cantik?"
Suara itu sangat asing bahkan baru pertama danira mendengarnya
"Kamu siapa?"
Yang ditanya tersenyum miring
"Menurut kamu?" Orang itu semakin mendekat dari ambang pintu tempat pertamanya tadi
Iya mengangkat dagu danira dengan jari telunjuknya membuatnya mendongan
"Lepas ngak usah pegang-pegang" bentak danira ia menggelengkan kepalanya untuk menepis
"Oke-oke" Theo segera melepasnya dan mengangkat keduanya tangannya disisi kepala
"Lo siapa?" Tanya danira lagi
"Gue? Kenalin Gue Theo" ujar cowok itu sambil tersenyum Bangga
Theo?
"Lepasin gue!!!" Bentak danira lagi
Bukan takut yang danira rasakan sekarang karena ia yakin papinya akan segera datang membantunya
"Ooooo tidak semudah itu sayang! Kita lihat dulu seberapa jauh cowok Lo cinta sama lo" Theo menunjuk dahi danira
Theo terus menerus memperhatikan wajah danira ia akui danira sangat cantik danira menatapnya berani walaupun ada sedikit rasa cemas dan fikiran negatif yang berkelana tapi danira mencoba untuk menepis itu
"Bertahanlah danira bertahan sampai papi datang" batin danira
Theo semakin mendekatkan wajahnya pada wajah danira
"Lo mau apa menjauh!!"
Senyuman licik terbit diwajah Theo
"Mari kita nikmati sebelum Lo ditemukan cowok Lo" tangan Theo memegang kedua pundak danira wajah mereka semakin dekat
" Engak menjauh Lo gila?!! Jauhin wajah Lo" jujur saja danira tukut apa yang akan Theo lakukan padanya ia trus meronta mengerakan badan dan kepalanya
Danira melihat mata Theo semakin mengelap seperti ada kilatan nafsu yang besar disana danira harus bagaimana sekarang apa yang harus ia lakukan ia ingin berlari dan mendorong tubuh Theo
Tapi apalah daya kakinya diikat ia harus apa sekarang ?
"MENJAUH BANGSAT" Vano datang dengan berteriak rahangnya mengeras lalu menarik kerah belakang baju theo menjauhkannya dari danira untungnya Vano tepat waktu
Danira yang tengah ketakutan air matanya mulai meluruh "Vano..... "Lirihnya
Vano membanting tubuh Theo ia tak akan pernah rela miliknya disentuh siapapun apalagi bajingan seperti Theo yang suka bermain wanita
Beberapa orang berseragam hitam datang menghampiri mereka danira tau itu gio dan teman-temannya papinya pasti mengirim mereka untuk membantu
"Urus dia" titah Vano ia ingin menghajar Theo sendiri sebenarnya tapi gadisnya tengah ketakutan sekarang lebih baik ia membawa gadisnya pergi terlebih dahulu
Setelah gio dan teman-temannya mengurus Theo Vano segera menghampiri dan membuka ikatan danira
"Vano......."
"Tenang hmm kita akan keluar dari sini" Vano mengelus Surai danira lembut mengajaknya berdiri lalu memeluknya untuk keluar
4 inti Metro menunggu diluar mereka membantu menangani beberapa anak buah Theo yang juga ada disana
"Beres?" Tanya Vano Arka mengangguk
"Cabut" setelah nya mereka semua pergi dari sana begitupun dengan bodyguard yang membantu mereka tadiVano hanya memberi peringatan pada Theo jika Theo berani berulah atau bahkan menyentuh gadisnya lagi ia tidak akan pernah membiarkan hidup Theo tenang
Vano membawa danira pulang menaiki mobilnya diikuti dengan 4 inti metro dibelakang dan mobil bodyguard Nathan
Dalam mobil hanya ada keheningan fikiran danira menerawang jauh
Bagaimana jika Vano tidak datang tadi?
Apa yang terjadi padanya sekarang?
Jujur saja ia takut
"Dear?" Suara lembut Vano menginterupsi
Danira menoleh dan berdaham kecil
"Maaf"
Danira mengangkat sebelah alisnya
"Aku tidak menjemput mu"
Danira mengeleng
"Tidak Vano kita tidak ada yang tau kapan musibah akan menghapirikan tidak perlu meminta maaf" danira berucap lirihVano mengangguk ia merutuki dirinya
Ini semua karen kecerobohannya
Karena rivalnya
Kerena dirinya andaikan Vano tidak membawa danira masuk kedalam hidupnya pasti sekarang danira hidup dengan damai tanpa drama penculikan seperti ini
Tapi Vano berjanji setelah hari ini ia akan menjaga gadisnya dengan baik bahkan tak akan ia biarkan gadisnya pergi sendiri kemanapun itu
Danira mengengam tangan Vano yang ada dikursi sisi tubuhnya danira tau sekarang Vano pasti sedang merasa bersalah
Vano melihat kearahyan danira mengeleng
"Jangan menyalahkan diri kamu sendiri Vano jika memang ada yang salah disini maka kita semualah yang salah"Setelahnya Vano menarik danira dan memeluknya dengan satu tangan lalu mengecup singkat pucuk kepalanya
Vano sangat bersyukur bertemu dengan danira bagaimana ada seseorang yang cantik indah dan sempurna sepertinya tuhan jika Vano boleh meminta takdirkanlan danira untuk Vano selamanya
"Danira" Nara berlari menghapiri putrinya yang baru saja memasuki rumah bersama Vano
"Kamu tidak apa-apa sayang hiks" Nara memeluk putrinya erat jujur saja ia takut sangat takut putrinya kenapa-napa
"Danira baik mami" Nara melepas pelukannya memegang kedua bahu danira memperhatikan tubuh anaknya baik-baik Leli memeluknya kembali
"Mami khawatir sayang maaf seharusnya mami menjemput kamu tadi"
"Mamii tak apa danira sekarang baik-baik saja bukan" Nathan menghapiri mereka mengambil alih danira dari pelukan Nara
"Mami maaf vano-"
"Tidak Vano dengan kamu membawa danira pulang dalam keadaaan baik-baik saja itu adalah hal yang terbaik terimakasih sayang" Nara mengelus rambut Vano singkat Vano hanya tersenyum membalasnya
"Bagaimana sekarang sudah merasakan diculik kan? Seru?" Tanya Nathan pada danira sambil tersenyum menggoda
"Papi Danira takut" ujar Danira sambil memanyunkan bibirnya
"Emm Hem tidak perlu takut sayang sekarang kamu sudah dirumah papi akan menjagamu dimanapun itu" Nathan terkekeh sambil mengecup singkat puncuk kepala putrinya
"Sekarang kita makan kamu pasti lapar kan penculik itu pasti tidak memberi kamu makan ayo" Nara mengandeng putrinya menuju ruang makan
Sebenarnya dia yang lapar kerena menangis sampai lupa makan malam Nathan hanya geleng-geleng melihat tingkah istrinya
Part pendek sorry gais ngak enak aja kalo kelamaan ngak up heheh semoga kalian suka❤️
Maaf juga ngak terlalu bisa bikin konflik soalnya ngak tega kalo danira sedih😭😭
Makasih pembaca setia♥️
YOU ARE READING
Journey Of Love
RandomKisah seorang kevano praditya seorang pemuda tampan sekaligus ketua dari geng motor Metro yang memperjuangkan cinta seorang gadis baik hati Jasmina Daniraya gadis cantik yang dengan mudahnya mencuri hati Vano yang bahkan sebelumnya tak tertarik sedi...