Tiga Puluh Dua

356 33 1
                                    

"Jaga diri baik-baik ya sayang, mami pulang dulu, inget jangan nyusahin Vano Selama disana, berliburlah dengan baik dan kembali dengan bahagia" pamit Nara pada sang putri rasanya ia cukup tak tega meninggalkan putrinya.

"Mami juga ya, tungguin danira pulang" jawab danira tak kalah sedih sambil memegang kedua tangan Nara

"Iya setelah urusan di Singapura  selesai mami bakal langsung balik ke indo" ucapnya sambil memberi kecupan singkat pada kening danira

Mereka tengah berada dibandara untuk mengantar Nathan dan Nara pulang dan juga danira dengan Vano yang akan ke Paris, ini masih pukul 6 pagi, Jadi bandara belum terlalu ramai dikarenakan Meraka pergi dengan jet pribadi dan yang ikut ke bandara hanya Rengganis dan Arjuna

"Papi pulang dulu, titip danira ya" ujar Nathan sambil menepuk dua kali bahu Vano, Vano hanya mengangguk pasti sebagai jawaban bahkan tanpa disuruhpun ia juga akan menjaga danira

"Mami berangkat ya" sekali lagi Nara berucap sungguh berat rasanya, danira hanya mengangguk karena suaranya sudah tertahan oleh rasa sesak.

"Papi pulang dulu sayang bersenang-senang lah" cup Nathan memberikan kecupan singkat pada pipi danira dan tak lupa memeluknya selanjutnya ia merangkul Nara untuk segera menuju jet pribadi mereka, tak baik jika berlama-lama seperti ini putrinya akan menangis nanti

Seolah tak tega Nara sesekali mencuri pandang kearah danira yang sudah dipeluk oleh Vano sambil melambaikan tangan ke arahnya, meninggalkan danira bersama Vano setelah status mereka telah terjalin membuat perasaan Nara tak enak rasanya seperti putrinya itu akan diambil oleh orang lain, tapi mau bagaimanapun ia harus rela ini pilihannya ini pilihan putrinya ini pilihan suaminya ini pilihan keluarganya semua memilih ini ia hanya bisa berharap semoga danira tak benar-benar jauh darinya

Vano mengelus Surai danira menengkan gadisnya itu "ayo jet kita sudah datang" ajaknya pada danira saat Nara dan Nathan sudah tak terlihat lagi

"Hati-hati sayang berliburlah dengan bahagia" Rengganis memberi pulukan perpisahan pada danira yang dibalas dengan anggukan

"Jaga putriku" dua kata penuh ancaman itu muncul dari bibir Arjuna yang setia merangkul Rengganis

"Tanpa disuruh" Vano menangapi

"Kalau ada waktu Mom akan menyusul nanti honey tunggu ya" ujar Rengganis sedikit sedih mengingat semua hal yang ia bayangkan akan dilakukan bersama danira harus gagal begitu saja

"Tidak perlu mom! Mom berlibur saja disini, masih banyak waktu luang yang bisa kita habiskan diindo nanti mom ngak usah repot-repot menyusul danira"

"Baiklah-baiklah mom akan tagih ucapanmu ini kita akan menghabiskan banyak waktu bersama nanti seperti memasak, shopping, ke spa, salon, membeli tas-tas branded dan-" ucapannya terpotong oleh Vano

"Ayo honey jetnya sudah siap" Vano segera membawa danira pergi dari hadapan Rengganis karena tak akan selesai jika terus didengarkan

"Danira berangkat mom dad" pamit danira sambil melambai kearah kedua orang tua Vano yang juga melambai kearahnya

"Anak itu ih!" Kesal Rengganis "tapi tak apa mereka terlihat sangat serasi"

"Kamu tahan dengan ocahan mommy?"

"Hhh itu memang watak mommy Vano ngak seharusnya kamu menyela kayak gitu" tegur danira memperingati

"Dia terlalu berisik" bisik Vano sambil merangkul pinggang danira membawanya melangkah

"Aku tau"

Mereka melangkah memasuki jet pribadi yang telah dipersiapkan perjalanan dari Los angeles ke Paris akan memakan waktu kurang lebih 10 jam jadi Vano memilih mengunakan jet pribadinya agar danira lebih nyaman.

Journey Of LoveOù les histoires vivent. Découvrez maintenant