Empat Belas

303 37 6
                                    

Happy reading ✨



Pagi ini danira terbangun lebih siang dari biasanya fikiran yang melayang buana semalaman membuatnya tak bisa memejamkan mata hingga dini hari setalah bersiap dengan setelan sekolahnya danira segera turun untuk menunaikan sarapan bersama Nara dan Nathan

"Pagi sayang!"

"Pagi" balas danira dengan senyum cerahnya

"Tumben kesiangan?"

"Iya mi" danira menjawab sambil mengambil roti yang telah disediakan untuknya

"Dijemput Vano?" Tanya Nathan

"Emm kayaknya engak"

"Iya gak papa papi ngerti mami udah cerita kemarin"

Danira hanya diam sambil tersenyum canggung

"Mau papa antar atau telfonin Luna buat jemput?"

"Ngak usah Pi danira berangkat sendiri aja"

Nathan dan Nara mengangguk singkat atas jawaban anaknya tersebut "bawa bekalnya ya sekalian yang ini nanti kasih ke vano buat makan siang" ucap Nara sambil menyodorkan sebuah paperbag berisikan dua kotak makan

Setelah selesai dengan sarapannya danira segera berpamit pada Nathan dan Nara hari ini ia harus pergi sekolah sendiri Its oke

***

Digerbang sekolah Sera Luna dan kavia baru saja sampai dengan pawang mereka masing-masing

"Nunggu danira bentar ya" ujar Sera ya dia tidak akan tenang jika belum ada danira

"Yoi"

"Tu vanonya" tunjuk Kevin

Sera memicingkan matanya untuk mengamati Vano yang berangkat hanya seorang diri Vano memarkirkan sepedanya tepat disamping sepeda Arka

"WAIT" teriak Sera kepada Vano "kenapa Lo berangkat sendiri dimana danira?"

Yang ditanya terlihat bingung namun tetap menunjukan ekspresi datarnya Vano mengira danira sudah berangkat maka dari itu ia tidak menjemputnya tadi

"Jangan bilang Lo ngak jemput dia Vano...seengaknya kalo Lo ngk mau jemput danira bilang dong kan kita bisa ajak dia berangkat bereng kalo gini kan kasian dia berangkat sendiri"

Mendengar ocehan tak bermutu Sera Vano hanya acuh lalu segera pergi dari parkiran sebenarnya ia juga khawatir kenapa gadisnya belum sampai juga namun

"Hai" sapa danira baru saja turun dari mobilnya sambil melambaikan tangannya akhirnya Vano bisa bernafas lega

"Lo berangkat sendiri?" Tanya Sera

"Seperti yang Lo lihat"

"Kok bisa"

"Emang gue kenapa sampai ngak bisa berangkat sendiri"

"Yang maksudnya-"

"Udah bel yuk masuk lagian kalian kenapa masih disini sih"

Journey Of LoveWhere stories live. Discover now