2 [Sunflower]

606 1 0
                                    

Dimas mulai membelokkan mobilnya, memasuki jalanan menuju ke lokasi janji temu dengan sahabat-sahabatnya.

"Hidup memang tak seindah waktu kita muda dulu", gumam dimas sambil menirukan senandung lagu yang menemani perjalanannya.

Lagu yang ia putar di mobilnya membawa dirinya kembali ke dua puluh tahun lalu, saat dia masih remaja dan tidak memahami bahwa hidup tak selalu semanis madu buatan pabrik.

Ratih pranadipa adalah pacar kedua dimas setelah hubungan kisah kasih dimas dengan kinan kandas. Kinan adalah pacar pertama dimas, tapi bagi dimas, kinan hanyalah pintasan masa remajanya, tidak banyak hal yang bisa dimas kenang dari kisahnya dengan kinan.

Kebersamaanya dengan kinan juga sangat singkat, hanya dua bulan. Frekuensi pertemuan dimas dan kinan juga hanya bisa dihitung oleh jari, karena mereka sekolah di SMA yang berbeda.

"Masih kamu pacarin cewek yang suka larang-larang kamu", tanya gilang dulu kala, saat dimas bermain video game dengan gilang di kamarnya.

"Masih", jawab dimas.

"Mbak aya hari minggu ajak aku ke singapore, mau ikut nggak", tanya gilang.

Belum sempat dimas menjawab ucapan gilang, dimas mendengar ringtone handphonenya berbunyi.

"Siapa", tanya gilang, saat dimas hanya melihat layar handphone nokianya, kemudian meletakannya kembali.

"Biasa, satpam sekolah", jawab dimas asal, karena yang menelvonnya adalah kinan.

Dimas mengenal kinan, karena kinan adalah sepupu dari zaki, kakak iparnya. Keduanya memang beberapa kali bertemu di acara keluarga milik zaki. Namun mereka baru memutuskan untuk berpacaran saat mereka libur sekolah kenaikan kelas dua SMA.

Dimas sendiri bingung, bagaimana bisa dia menjadi pacar kinan selama dua bulan penuh, karena baru dua minggu dimas memulai hubungan dengan kinan, kinan sudah membuat dimas selalu ingin menjauh darinya.

"Kamu kok bisa sih duduk sebelahan sama cewek lain", marah kinan saat itu, setelah melihat foto dimas dengan teman satu kelasnya, yang dimas miliki di handphonenya.

"Itu teman nan, kita foto satu kelas", ujar dimas dengan nada jengkel.

"Tetep aja aku nggak suka kalau kamu deket-deket sama cewek lain", gerutu kinan.

Kinan sangat posesif, dan selalu melarang dimas pergi di akhir pekan, terutama saat dimas ingin pergi dengan teman-temannya.
Dimas hanya boleh pergi dengan kinan saat libur sekolah. Dimas juga tidak boleh berbicara dengan perempuan lain, selain kinan, yang hal itu merupakan mustahil.

Hubungan mereka lebih sering di warnai perdebatan, dibanding dengan tawa dan kemesraan khas remaja. Kinan selalu ingin dimengerti, dan dia juga selalu merasa benar saat dia ingin mengontrol gerak gerik dimas. Kinan memang cantik, tapi dimas merasa kecantikan kinan tidak berarti karena sikapnya yang posesif dan galak.

"Nggak ada yang sempurna dek", ujar dina saat dimas menceritakan soal kinan.

Dina berharap adiknya yang masih remaja akan belajar untuk mulai mengerti dan memahami perempuan yang menjadi pacarnya. Hanya saja, dimas yang tidak ingin dikekang, lebih memilih menghindari kinan, dan tidak ingin belajar mengerti kinan.

Setiap akhir pekan, selama satu bulan, dimas selalu memilih untuk pergi dengan teman-temannya dan meninggalkan handphonenya di rumah. Dimas juga mengabaikan semua komunikasi yang kinan coba tempuh dengannya. Sikap kekanakkan khas remaja yang dimas tunjukkan pada kinan, akhirnya membuat kinan memilih untuk menyudahi hubungan mereka.

Dimas lega dan merasa bebas meski dia sudah bersikap jahat pada kinan. Namun dimas belum usai dengan petualangannya, karena satu minggu setelahnya, mata dimas menangkap sosok ratih.

After SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang