40 [Before Everything]

32 0 0
                                    

Kesempatan yang zahra miliki untuk menanam benih rasa nyaman di hati dimas, terbuka secara sempurna, terlebih dengan absennya dina di toko.

Rasa nyaman juga perlahan mulai dimas rasakan, saat dia ada disekitar zahra.

Setelah minggu lalu zahra mengajak dimas pergi untuk mengunjungi home industry batik tulis yang merupakan salah satu pabrik yang ada dibawah naungan toko mami mita, dimas menjadi lebih santai di dekat zahra.

Tujuh tahun mengenal dimas hanya dari obrolan singkat setiap dimas libur sekolah, membuat zahra hanya bisa menyayangi dimas sebagi bagian dari keluarga mami mita.

Kini setelah sekian lama, dengan kesempatan yang zahra punya untuk memiliki cinta dari dimas yang manja, dimas yang selalu butuh perhatian, dimas yang merupakan anak bungsu dari mami mita yang sangat dia hormati, membuat zahra memupuk harapan untuk bisa masuk ke hati dimas sebagai wanita dewasa.

Dimas juga memiliki background yang lebih dari sempurna untuk menjadi calon suami yang zahra impikan.

Hanya saja, dina, kakak dimas dengan segala background dan atribut yang ada bersamanya, membuat zahra selalu terintimidasi dengan kehadirannya.

Dina memang ramah dan sangat perhatian pada setiap karyawan mami mita, tapi sikap dina yang menarik garis tegas pada zahra, membuat zahra selalu ciut dan merasa bahwa dia tidak lebih dari seorang karyawan mami mita.

Bagi dina, zahra memang hanyalah karyawan maminya, bukanlah sosok yang istimewa untuknya, namun zahra ingin dina melihatnya sebagai bagian dari keluarga mami mita.

Minggu terlewati, dan nyaris berganti bulan, waktupun berjalan berkompromi selaras dengan harapan yang terus bersemi di hati zahra.

Dimas menyisihkan kesibukannya di kampus, dan memilih untuk menghabiskan seluruh libur semesternya di solo.

Kakaknya yang tak kunjung pulang ke indonesia, membuat dimas memilih untuk ada di toko setiap hari, dan mulai sering ada di dekat zahra.

Dimas selalu datang pada zahra dengan ceritanya soal ratih, dan keluhannya soal perjuangan yang sudah dimas lakukan untuk ratih.

Dengan lembut dan penuh perhatian, zahra memberi pengertian pada dimas, bahwa dimas sudah harus melupakan ratih.

"Masa lalu biarlah ada ditempatnya, kenang yang manis aja, yang pahit jadikan pembelajaran", ujar zahra pada dimas, saat mereka membereskan stock di gudang.

Tatapan yang zahra perlihatkan, tak ayal membuat dimas merasa disayangi sekaligus dilindungi, dan membuat keduanya menjadi semakin dekat setiap minggunya.

Dina yang baru pulang dari melbourne lima hari sebelum dimas harus kembali ke jogja, mulai sering menarik alisnya saat melihat jalinan tatapan yang dimas bagi dengan zahra.

Satu bulan absen dari toko, membuat dina ketinggalan perkembangan yang terjadi di hati dimas dan di hati zahra.

Dina tidak tahu kalau zahra yang dewasa, cantik, dan disiplin, membuat dimas mulai menaruh hati padanya.

Sayangnya rasa suka yang baru bersemi di hati keduanya harus terhenti bersamaan dengan kembalinya dimas ke jogja untuk memulai tahun keduanya di kampus.

Tahun kedua menjadi tahun penuh kesibukan bagi dimas.

Dimas memulai semesternya dengan mengikut organisasi mapala di kampusnya, juga organisasi di luar kampus, dan juga tugas-tugas kuliah yang menantinya.

Kesibukan dimas akan jadwal kuliah dan tugas kuliahnya, menghalangi perasaannya untuk zahra, yang tumbuh saat libur semester dua, tidak bisa berkembang dengan sempurna.

After SunsetWhere stories live. Discover now