26 [Her Smile]

65 0 0
                                    

Pukul tiga sore maira masih tak kunjung sadar, dan dimas yang tak beranjak dari sisi maira sepanjang hari, terpaksa keluar dari kamarnya untuk menaruh piring kotor bekas makan siangnya ke dapur.

Dimas tersenyum pada maminya yang terlihat sibuk dengan berkas-berkas pekerjaannya di meja makan.

"Maira masih belum sadar dek", tanya mami mita pada putranya.

"Belum mi", jawab dimas dengan nada sedih.

Mami mita kemudian meminta dimas untuk duduk, dan menanyai dimas penyebab maira bisa demam.

Dimas hanya bisa melontarkan kebohongan, bahwa dia dan maira semalam pergi ke rumah salah satu teman kuliah dimas, untuk merayakan ulang tahunnya.

"Memang ulang tahunnya outdor", tanya mami mita dengan lembut.

"Iya mi, cuma sampai tengah malam kok, habis itu maira langsung tidur", jawab dimas sambil menunduk.

"Tengah malem, kamu ini gimana sih, udah tahu akhir-akhir ini cuaca dingin, malah ajak maira main di luar sampai dia jadi demam", ujar mami mita mulai sedikit emosi.

"Terus kamu udah kabarin orangtua maira, kalau maira sakit", tanya mami mita.

"Belum", jawab dimas lesu.

"Dimas, orangtua maira sudah percayain maira sama dimas, sekarang maira sakit, bukannya harusnya dimas sudah kasih kabar ke orangtua maira", ujar mami mita, berusaha kembali mendapatkan kesabarannya.

"Iya nanti dimas telvon", ujar dimas.

"Telvon orangtua maira sekarang dan jelasin", tegas mami mita pada dimas.

Dimas terlihat ragu untuk menelvon orangtua maira, akhirnya mami mita mengambil handphone dimas dan menelvon orangtua maira.

"Iya dimas, ada apa", jawab ibunya maira dengan lembut.

"Ini saya, maminya dimas bu", ujar mami mita sambil tersenyum.

"Oh maminya dimas, saya mona ibunya maira", ujar ibunya maira dengan ramah.

Setelah menyapa dan saling memperkenalkan diri, serta mengakrabkan satu sama lain, mami mita langsung menjelaskan tentang kondisi maira.

"Aduh maaf ya mami, anak saya kok malah jadi merepotkan di rumah dimas, nanti biar saya suruh kakaknya jemput", ujar bu mona dengan nada khawatir.

"Saya yang minta maaf mona, gara-gara dimas maira jadi demam", ujar mami mita.

Ibunya maira yang usianya sepuluh tahun lebih muda dari mami mita, memang sebelumnya meminta mami mita untuk memanggilnya dengan namanya saja, supaya lebih akrab katanya.

Bu mona kemudian menjelaskan, bahwa maira sedari kecil memang tidak kuat dingin, jadi gampang demam saat kedinginan.

"Udah mona tenang aja, biar maira kita yang rawat ya, nanti kalau maira sudah sembuh langsung dimas anter pulang", ujar mami mita.

"Maira kalau lagi sakit rewel loh mi, biar nanti kakaknya jemput aja", bujuk bu mona.

"Nggak masalah, kita akan rawat maira sampai sembuh total, biar dimas juga belajar tanggung jawab", ujar mami mita.

"Yaudah, saya titip maira ya mi, nanti kalau maira sudah sadar, tolong saya dikabari ya", pinta bu mona dengan nada khawatir.

"Iya, nanti kalau maira sadar, langsung saya telvon mona", ujar mami mita.

"Mona tenang aja, kata dokter juga cuma demam biasa", ujar mami mita lagi, berusaha menenangkan ibunya maira.

Sambungan telvon mereka sudahi, setelah mami mita sekali lagi mengucapkan permintaan maaf atas nama dimas.

After SunsetWhere stories live. Discover now