18 [Forgotten]

133 0 0
                                    

Dimas menyetir mobil milik papanya, dari kulonprogo sampai solo dengan bunga di hatinya.
Senyum menghiasi wajah dimas, perasaan senang menyelimuti hati dimas, dan maira, memenuhi benak dimas.

Kebersamaannya dengan maira selama dua belas hari terakhir, membuat dimas akhirnya bisa merasakan cinta yang menggebu dan hasrat yang bergelora.

Sebagai anggota sheila gank yang setia, lagu-lagu dari Sheila On 7, menemani perjalanan dimas ke solo.
Dimas memulai konser mininya di mobil, sambil terus teringat akan hari-hari yang dia habiskan dengan maira.

Ada satu hari dimana dimas merasa sangat dicintai oleh maira.
Saat maira tidak puas dengan alasan dimas, mengenai ketidaksenangan dimas akan maira yang suka ke club malam, dimas berbohong soal alasan dia putus dengan ratih.

Dimas sendiri sudah lupa penyebab dia putus dengan ratih, ingatannya akan ratih juga mulai samar, tapi ternyata berbohong bahwa ratih menduakan dimas, membuat maira berempati pada dimas.

Maira langsung mengecup mata, pipi, dagu dan bibir dimas, setelah dimas melontarkan kebohongannya.
Maira kemudian mengatakan, "Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk nggak sakitin perasaan kamu".

Janji yang maira ucapkan pada dimas, sambil memeluk dimas, setelah kecupan maira di bibir dimas, membuat dimas ingin memiliki maira untuk selamanya.

Dimas bukan lagi merasa seperti tertiban durian runtuh, tapi dia merasa mendapat bintang yang sangat bersinar.

Tubuh kecil maira, ternyata menyimpan cinta yang luar biasa, dan dimas merasa menjadi pria yang sangat beruntung karena bisa memiliki maira.

Lagu dengan judul itu aku dari sheila on 7, mulai mengalun, dan dimas kembali melanjutkan mini konsernya.

Begitu dimas tiba di solo, dimas langsung menuju toko maminya, dan memarkirkan mobilnya dengan sempurna.

Senyum lebar masih bersarang di wajah dimas, saat kaca mobilnya di ketuk oleh sosok yang sangat dia kenal.
Dimas lalu menurunkan kaca mobilnya, dan melihat wajah zahra dengan senyum manisnya.

"Apa kabar dimas", sapa zahra sambil tersenyum.

Wajah zahra yang bersandar pada kedua tangannya di kaca mobil, membuat wajah dimas hanya berjarak tujuh sentimeter dengan wajah zahra.
Dimas dengan refleknya langsung menarik wajahnya ke samping.

Dimas lupa akan zahra, dan perasaan zahra untuknya, juga perasaan dirinya untuk zahra.

Maira hadir bertepatan persis saat dimas berencana ingin memulai hubungannya dengan zahra, tapi perkenalannya dengan maira, membuat dimas lupa sepenuhnya akan sosok zahra.

Ingatan akan hal yang belum ia selesaikan dengan zahra, mulai menghampiri benak dimas.
Dimas kemudian menjadi bingung harus bersikap bagaimana pada zahra, karena zahra pasti menantinya.

"Udah makan", tanya zahra dengan wajah cerianya pada dimas.

"Belum, ini juga janjian makan siang sama mbak dina sama mami", jawab dimas.

Dimas kemudian meminta zahra untuk bergeser dengan nada sedikit angkuh, supaya dia bisa keluar dari mobil.

Sikap dimas tidak mengganggu zahra sama sekali, dan dengan senyumnya, zahra tetap mengikuti dimas masuk ke dalam toko, tapi langkah zahra terhenti oleh kakak dimas yang sudah menunggu dimas di tengah tangga, saat zahra berniat untuk mengikuti dimas ke lantai dua.

Senyum dina yang sangat mengintimidasi zahra, akhirnya membuat zahra memilih untuk berjalan ke arah kasir.

Dina lalu merangkul dimas, sambil berbisik, "Awas ya kalau kamu punya pikiran untuk pacarin zahra".

After SunsetWhere stories live. Discover now