3 || Ego

1.2K 100 13
                                    

Saat ini Bentala tengah duduk bersandar di gudang sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat ini Bentala tengah duduk bersandar di gudang sekolah. Ia menenggelamkan wajahnya di tengah-tengah lututnya yang ia tekuk. Bahu laki-laki itu bergetar, terdengar suara isak tangis yang begitu kecil.

Hatinya sakit setelah membentak Arutala tadi, dan yang bisa ia lakukan hanyalah menangis seperti saat ini. Ego yang terlalu besar menyiksa dirinya sendiri.

"Maaf," lirihnya yang masih terisak.

Bagi Bentala tidak ada pilihan lain selain membuat garis kebencian di antaranya dengan Arutala.

Dia masih menunggu Arunala nya!

Sesak di dada Bentala semakin menjadi saat tiba-tiba ia mengingat Arunala kekasihnya di kehidupan sebelumnya. Ia tiba-tiba merasa bersalah pada Arunala, sedangkan dirinya sendiri tidak tahu apa alasan perasaan bersalah itu datang. Karena itulah Bentala menganggap kesalahannya adalah dekat dengan Arutala.

****

"Lo beneran udah gpp, Ta?" tanya Bagas yang masih mengkhawatirkan Arutala.

Hati Bagas selalu saja tergerak untuk melindungi Arutala, meski tidak terlalu paham seperti apa itu 'CINTA' tetapi Bagas selalu menganggap dirinya mencintai Arutala.

"Gue baik kok," balas Arutala meyakinkan Bagas.

Baru saja Bagas ingin membantu Arutala turun dari brankar, nihilnya lagi dan lagi di tahan oleh Arutala.

"Gue bisa sendiri, Gas," ujar Arutala.

Sedangkan Bagas hanya bisa pasrah sambil memasang senyum ramah di wajahnya.

Sebenarnya alasan utama Arutala tidak ingin terlalu melibatkan Bagas dalam hidupnya, ialah karena wajah Bagas yang begitu mirip dengan kekasihnya di kehidupan lampau. Arutala sempat berpikir Bagas lah orang yang selama ini ia cari. Namun entah mengapa hal itu selalu di tolak oleh hatinya. Mungkin hanya mirip, itulah yang Arutala pikirkan.

"Ayok Ta," sahut Bagas membuyarkan lamunan Arutala.

Arutala mengangguk pelan.

Keduanya kini berjalan keluar dari UKS menuju kelas.

Saat di perjalanan ke kelas, Bagas dan Arutala tidak sengaja berpapasan dengan Bentala.

"Lo duluan aja Ta," ucap Bagas yang tiba-tiba berhenti.

Arutala menoleh sebentar kearah Bentala, lalu kembali menatap Bagas seraya mengangguk pelan. Kemudian berjalan menuju kelas seorang diri.

Sedangkan Bagas kini menghampiri Bentala yang berdiri sambil bersandar di pinggiran pagar lantai 2 sekolah.

"Lo habis nangis Ta?" tanya Bagas tiba-tiba.

Cerita Anggara 2; Semesta Di Bentala (TERBIT) ✓Where stories live. Discover now