33 || Sirene ambulance

1.4K 139 372
                                    

~Reingkarnasi? Apa itu mungkin?~
_Jayden Elvano

•••

~~Happy Reading~~

•••••

Suara sirene ambulance kembali menghantui telinga Arutala, suara yang amat ia benci, bahkan dari kehidupan sebelumnya hingga saat ini. Seluruh tubuhnya terasa melemah, ia sungguh sangat lelah menghadapi masalah yang datang secara beruntun.

Arutala menatap sendu ambulance itu yang mulai melaju, meninggalkan kediaman Aldo. Sedangkan Aldo yang berdiri di sampingnya menyentuh pundaknya perlahan. Mengisyaratkan gadis itu agar segera masuk ke dalam mobil.

Arutala tersadar dari lamunannya, dan langsung menurut, mengikuti perintah dari Aldo.

"Bagas juga mau ikut om.." titah Bagas menghentikan langkah kaki Aldo.

"Aca juga mau ikut yah.." Asya yang baru keluar dari rumah ikut bersuara.

"Bagas sama Aca di rumah aja yaa. Nanti kalau Bentala nya udh sehat, baru bisa nyusul. Okeyy," tutur Celine memberi pengertian pada Bagas dan Asya.

"Gak mau ma..." rengek Asya.

"Bagas juga_"

"Ca, Gas. Tolong!!" tegas Arutala bersuara untuk pertama kalinya setelah cukup lama ia diam.

Bagas dan Asya langsung diam saat itu juga. "Maaf..." Keduanya berucap secara bersamaan.

"Sayang, titip anak-anak ya!" ujar Aldo pada sang istri, dan hanya dibalas anggukan oleh istrinya.

"Ayok nak!"

***

Saat di dalam mobil, Arutala terus saja diam sambil sesekali menyeka air matanya yang tak jua berhenti sejak tadi.

Sedangkan Aldo yang sedang fokus menyetir, tiba-tiba teringat dengan apa yang Arutala ucapkan saat di dalam rumahnya tadi. Ingin sekali ia bertanya, tetapi ia juga takut jika hal itu justru membuat Arutala merasa tidak nyaman.

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka tiba, tepat di rumah sakit tempat Bentala di larikan. Buru-buru Arutala keluar dari mobil, ia bahkan tidak peduli dengan ucapan Aldo yang memintanya berhati-hati.

Huft! Aldo menghela napas panjang, ia memijat kepalanya yang terasa sedikit pening akibat menghadapi masalah yang terjadi. Ia melangkah masuk dengan langkah cepat menyusul Arutala.

***

Saat ini Arutala sudah berada kursi tunggu, menunggu kabar dari dokter tentang Bentala. Perlahan kepalanya terangkat menatap Anggara yang sibuk mondar-mandir di depan ruang IGD. Ingin sekali ia memeluk kakaknya untuk sekedar menenangkan dirinya sendiri, tetapi ia juga takut jika hal itu malah membuat Anggara merasa risih.

"Kamu gak mau makan dulu nak?" sahut Jayden membuyarkan lamunan Arutala. Jayden bisa melihat dengan jelas jika gadis itu sudah sangat kelelahan, ia takut jika Arutala malah pingsan karena terlalu memaksakan diri.

"Tala..." tutur Jayden sekali lagi.

Masih tak ada jawaban! Jayden beralih mengikuti arah mata Arutala, hingga matanya ikut tertuju pada Anggara.

"Gara..." monolog Jayden dalam hati.

"Ga.." panggil Jayden pada Anggara.

Cerita Anggara 2; Semesta Di Bentala (TERBIT) ✓Where stories live. Discover now