32 || Terulang Lagi??

1K 131 361
                                    

~Aku Mohon! Kali ini saja, kabulkan permintaan ku, Tuhan! Aku mau
dia selamat! Tolong!~

_Arunala X Arutala

•••

~~Happy Reading~~

•••••

Pintu rumah Aldo terbuka, menampakkan Celine yang datang bersama Asya dan juga Bagas.

Bagas langsung menghampiri Arutala dan Bentala, dan disusul oleh Asya. "Lo gpp kan?" tanya Bagas khawatir, ia sudah diberitahu terkait masalah yang terjadi.

Bentala dan Arutala hanya tersenyum secara bersamaan.

"Gue boleh peluk lo, Ta," pinta Bagas tiba-tiba.

Tidak hanya Asya yang notabenenya adalah pacar Bagas, tetapi juga keenam orang dewasa yang ada disana termasuk Celine, langsung menoleh ke arah Bagas.

"Bagas..." tegur Bintang, ia takut jika Arutala malah merasa tidak nyaman. "Tala nya lagi ada masalah nak," sambungnya.

"Bagas cuma mau peluk Tala, yah," keluh Bagas.

"Bagas_"

"Peluk aja Gas! Tala nya juga gak masalah kok," sela Bentala.

Arutala mendongak menatap Bagas yang berdiri di depannya seraya tersenyum lebar, mengisyaratkan pada Bagas untuk segera memeluknya.

Dengan senang hati Bagas memeluk tubuh gadis itu, senyum bahagia mengambang di wajahnya.

"Gak tau kenapa, tapi gue takut banget kalo sampe lo kenapa-napa," ungkap Bagas.

Sedangkan Arutala hanya tersenyum mendengarnya, ia paham jika perasaan yang Bagas rasakan adalah ikatan batin antara ibu dan anak.

"Bagas masih suka sama Tala? Dia keliatan khawatir banget sama Tala. Gak salah kalau gue cemburu," batin Asya yang kini masih berdiri di samping ibunya.

"Masuk yuk nak!" ajak Celine tiba-tiba. Ia paham apa yang putrinya rasakan, sebab di rumah itu hanya Celine yang tau jika Bagas dan Asya sudah berpacaran.

Asya mengangguk patuh, lalu mengikuti ibunya naik ke lantai dua.

Saat Bagas tersadar, ia langsung melepaskan pelukannya dari Arutala. "Gue sampe lupa kalo ada Aca juga," batinnya.

"Kamu juga masuk aja ke kamar kamu nak! Kamar itu masih bersih kok," ujar Aldo meminta Arutala masuk ke kamar, tempat Arutala menginap sebelumnya.

"Makasih om.." Arutala beralih menatap Bentala, "Aku ke kamar dulu Ta," ujarnya.

Bentala tersenyum lebar seraya mengusap pucuk kepala Arutala. "Istirahat yaa. Kejadian ini jangan terlalu di pikirin! Aku tau kamu sakit sama semua ini, tapi tolong tetap jaga kesehatan!" ujar laki-laki itu.

Arutala mengangguk seraya membalas senyuman Bentala. "Aku masuk dulu," ujarnya kemudian melangkah masuk ke dalam kamar.

***

"Aca gak apa-apa kan?" tanya Celine mengkhawatirkan putrinya.

Asya hanya menggeleng kecil sambil tersenyum. "Tala kan juga temannya Bagas, ma."

"Anak pintar.." puji Celine sembari mengacak rambut putrinya.

"Mandi dulu sayang, terus turun kebawah temenin Tala nya yaa. Dia pasti lagi butuh dukungan sekarang," tambahnya penuh bijak.

Cerita Anggara 2; Semesta Di Bentala (TERBIT) ✓Where stories live. Discover now