28 || Sepasang kekasih

1.1K 115 142
                                    

~~Kepadamu bahagia. Aku mohon, kali ini bertahanlah dalam waktu
yang cukup lama!~~

_Semesta X Bentala

•••

~~Happy reading~~

•••••

Arutala bangun dari tidurnya dan langsung duduk di samping Bentala di kala ia melihat Bentala seperti sedang menahan sakit.

"Kita ke rumah sakit aja yuk!" ajaknya.

Bentala menggeleng.

"Tapi kamu kayak lagi kesaktian banget Ram," tutur gadis itu masih saja khawatir.

"Itu perasaan kamu aja Ru," sangkal Bentala. "Sini!" Bentala kembali menarik tubuh Arutala untuk ia peluk.

"Jangan pergi lagi Rama!" ucap Arutala tiba-tiba. Ia sungguh takut, jika kejadian di masa lalu kembali terulang.

"Kali ini kita akan barang terus," balas Bentala. "Aku janji!" tambahnya meyakinkan Arutala.

"Janji!" Arutala mengangkat jari kelingkingnya, dan langsung di balas oleh Bentala. Sehingga membuat jari keduanya saling bertautan.

"Luka kamu di obatin dulu ya!"

"Gak perlu Ru, udah biasa juga."

Hati Arutala semakin sakit mendengarnya. Ia memang hidup di keluarga yang berantakan, tetapi dirinya tak pernah sekalipun mendapat kekerasan fisik dari ayahnya. Berbeda jauh dari Bentala, yang mana kekerasan fisik sudah menjadi makanan sehari-hari bagi laki-laki itu.

Suara mobil!

"Itu kayaknya papa, Ru." Bentala langsung bangun dan menyalakan CCTV yang ada di dalam kamarnya. Benar saja, sang ayah sudah kembali.

"Kita pergi aja ya Ram," sahut Arutala tampak merasa takut.

"Kamu tunggu sini ya! Aku keluar dulu_"

"Gak mau..." Gadis itu menahan tangan Bentala sambil menggeleng kuat.

"Kita mau kemana lagi, Ru." tanyanya.

"Ke rumah aku aja, papa juga udah banyak berubah. Buktinya tadi dia ngaterin aku ke sekolah," ujar gadis itu meyakinkan Bentala.

"Tapi Ru_"

tok tok tok

Suara ketukan pintu! Semakin lama semakin menjadi! Terlihat gagang pintu kamar itu seperti ingin di buka secara paksa.

"Ke taman aja dulu," putus Arutala tak punya pilihan lain.

Bentala diam sejenak, ia masih berpikir! Laki-laki itu kembali menoleh ke arah pintu. Lalu bayang-bayang saat dirinya disiksa tiba-tiba saja memenuhi kepalanya.

"Ayok Ru!"

Bentala membuka jendela kamarnya, ia mengeluarkan Arutala lebih dulu, barulah ia ikut melompat. Setelah berhasil barulah mereka berlari menjauh dari rumah NERAKA itu.

Saat di perjalanan, Arutala tiba-tiba saja tertawa, membuat Bentala langsung menoleh ke arahnya.

"Kamu ketawa?" tanya Bentala keheranan.

Arutala menggeleng pelan, "gak tuh," elaknya.

Bukannya marah, Bentala justru ikut tertawa, dan berakhir keduanya berjalan bergandengan tangan sambil terus cengengesan tak jelas. Sungguh, jika ada yang melihat mereka saat ini, orang itu pasti akan berpikir jika mereka sudah gila.

Cerita Anggara 2; Semesta Di Bentala (TERBIT) ✓Where stories live. Discover now