17 || Kecelakaan

1K 118 34
                                    

Vote & Komen

~~Happy reading~~


Bagaskara membunyikan klakson motornya tepat di depan rumah Arutala. Sementara Arutala yang melihat itu langsung menghampiri Bagas dengan senyum yang senantiasa terukir di wajahnya.

"Lo udah nunggu lama ya?" tanya Bagas.

"Enggak juga Gas," balas Arutala tampak bahagia.

"Tumben muka lo happy, gak kayak biasanya," heran Bagas. Namun meski begitu ia senang, karena Arutala tak lagi berusaha menghindarinya seperti sebelumnya.

"Aku bahagia," batin Arutala.

"Tala..." panggil Bagas saat Arutala tak kunjung naik ke motornya.

"Hem..." sahut Arutala pelan.

"Ayok!" Bagas mengisyaratkan Arutala agar segera naik.

"Eh! Iya, Gas."

Setelah Arutala naik, Bagas langsung melajukan motornya, membelah jalan menuju rumahnya.

"Om lo ada di rumah?" tanya Arutala sedikit meninggikan suaranya agar terdengar oleh Bagas.

"Om?" Bagaskara tampak heran, pikirnya untuk apa Arutala menanyakan pamannya.

"Gue pengen kenalan aja sama keluarga lo," balas Arutala. "Pasti mereka baik kan?" sambungnya.

"Bangetttt, om sama ayah gue baik banget," ujar Bagas membanggakan mereka.

"Gue jadi pengen punya om juga," ujar Arutala asal.

"Mereka pasti udah balik, nanti gue kenalin."

Sedangkan Arutala yang duduk di belakangnya hanya tersenyum bahagia mendengarnya. Ia semakin tidak sabaran untuk bertemu dengan kakaknya.

"Aku bahagia, sangat bahagia..."

Brukkk

Sepeda motor yang di tumpangi dua orang terseret di jalanan, dengan kejauhan 5 km dari tempat sebelumnya. Sedangkan mobil yang menabrak mereka langsung melarikan diri begitu saja.

Riuh orang-orang yang berlarian ke arah mereka.

Arutala menatap sendu Bagaskara yang sudah berlumuran darah dari kejauhan, karena posisi mereka yang terpisah saat terseret.

"Kali ini saja Tuhan, kabulkan permohonan ku. Selamatkan dia!"

Arutala yang masih sedikit sadar sempat mengirimkan permohonan kepada sang pencipta untuk menyelamatkan nyawa Bagaskara.

"Maaf, ini salahku." Hingga akhirnya, ia pun ikut menutup mata perlahan.

"Permisi..." Seorang pria mencoba menerobos kumpulan orang-orang itu, saat melihat jika motor pemilik korban kecelakaan itu adalah anak sahabatnya.

"Bagas!" teriak Aldo menghampiri Bagaskara yang sudah berlumuran darah di bagian kepala anak itu.

Aldo beralih menatap gadis yang tergeletak cukup jauh dari Bagas. "Anak itu."

***


Sebuah mobil melaju secepat mungkin, membelah jalan menuju rumah sakit.

Bintang dan Anggara menangis histeris setelah mendapat kabar dari Aldo, jika Bagaskara mengalami kecelakaan.

Sedangkan Jayden yang satu tahun lebih tua dari keduanya, mencoba tetap fokus menyetir. Meski hatinya juga ikut memberontak di dalam sana. Jayden tidak ingin suasananya semakin kacau, jika saja ia tidak bersikap dewasa.

Cerita Anggara 2; Semesta Di Bentala (TERBIT) ✓Where stories live. Discover now