8 || Dia mirip Rama

1.1K 99 13
                                    

Jangan lupa spam komen dan bintang nya💕

♥︎ Happy reading ♥︎

"Gimana keadaan teman kamu nak,"

Saat ini Bagas sudah kembali kerumahnya. Wajah anak itu murung sejak pulang tadi, ia bahkan tak menggubris ayahnya yang sejak tadi mengajaknya berbicara.

"Bagas?" tegur Bintang sekali lagi.

Masih tak ada tanggapan!

Bintang beralih menatap Anggara, "dia kenapa Ga?"

Anggara mengangkat dua bahunya, "mana gue tau."

"Bagas? Bagas baik-baik aja kan nak?" Bintang masih berusaha mengajak anaknya itu berbicara.

"Bagas mau ke makam papa," ucap Bagas yang tiba-tiba membahas ayah kandungnya.

Bintang dan Anggara saling menatap, keduanya tampak seperti sedang berbicara melalui telepati.

"Kamu makan dulu tapi," ucap Gara.

"Bagas udah makan di rumah Aca, om." Wajah anak itu masih saja terlihat murung.

"Yaudah ayok!"

****

"Lo yakin mau pulang?" tanya Asya tampak khawatir. Pasalnya Arutala yang masih cukup lemah memutuskan untuk pulang ke rumahnya.

"Gue udah cukup ngerepotin lo Ca," ujar Arutala tersenyum ramah pada Asya.

"Lo gak ngerepotin kok," balas Asya.

"Makasih Ca, lo dan orang tua lo baik banget. Tapi gue beneran udah gpp, gue harus pulang Ca," ucap Arutala memberi pengertian pada Asya.

"Kalau ada apa-apa langsung hubungin gue ya! Lo udah punya nomor gue kan." Asya masih saja mengkhawatirkan Arutala.

Arutala hanya mengangguk pelan sembari bersiap-siap untuk pulang.

"Baju lo, gue balikin besok ya," ucap Arutala yang kini berjalan keluar kamar bersama Asya.

"Gak di balikin juga gpp kali Ta," balas Asya seraya merangkul tangan Arutala. "Kita udah jadi teman dekat kan?" tanyanya yang sangat ingin di anggap teman dekat oleh Arutala.

"Lo udah nanyain itu tadi." Arutala tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

"Gak tau kenapa, tapi gue seneng banget bisa temenan sama lo." Asya menggandeng tangan Arutala sambil menggoyang-goyangkan tangan keduanya.

"Bukannya nak Tala masih sakit ya?" tanya Aldo yang kini duduk di ruang tamu.

"Iya nih pa, tapi Tala nya ngebet minta pulang." Asya sengaja berkata seperti itu berharap Arutala tetap tinggal.

Meski Arutala belum bercerita tentang masalahnya, namun Asya sangat yakin jika ini adalah masalah keluarga. Asya takut, jika Arutala pulang, ia malah akan tambah sakit.

"Tala udah gpp kok om," ujar Arutala meyakinkan.

"Badan lo masih angat Ta," ketus Asya.

"Gue beneran udah gpp Ca!" tegas Arutala.

Huft! Asya hanya bisa menghela napas pasrah.

"Kenapa gue ngerasa kayak pernah ketemu sama anak ini," batin Aldo merasa tidak asing setiap kali menatap wajah gadis itu.

"Om antar aja ya nak," ajak Aldo.

"Gak perlu om, saya bi___"

"Harus mau Ta, kalo sama ayah lo pasti aman," potong Asya menatap serius pada Arutala.

Cerita Anggara 2; Semesta Di Bentala (TERBIT) ✓Where stories live. Discover now