29 || Tamparan

1K 112 392
                                    

~mari lanjutkan kisah kita yang sempat tertunda. Aku janji,
di dalamnya hanya akan
ada bahagia!~

_Semesta X Bentala

•••

~~Happy Reading~~

•••••

Di bawah langit malam dengan gemerlap bintang-bintang yang begitu cantik, dua insan tengah berbaring di atas rerumputan sambil menatap ke atas. Hembusan angin yang saling bersautan tak menghalangi keduanya untuk tetap berada di sana.

"Mau cerita?" sahut Bentala membuka suara.

"Hmm?" Arutala menoleh ke samping tak menangkap apa yang Bentala maksud.

"Semuanya, cerita semuanya ke aku tentang masalah kamu , Ru!" pinta laki-laki itu.

Arutala kembali menatap langit seraya menghela napas panjang. "Terlalu banyak," keluhnya. "Mereka sangat berbeda dari keluarga aku yang sebelumnya," imbuhnya.

Tampak mata gadis itu kembali berkaca-kaca seakan ada yang ingin tumpah.

Bentala memiringkan badannya menghadap Arutala. Ia mengangkat tangannya untuk menyentuh wajah gadisnya itu. "Kalau masih mau nangis, nangis aja! Jangan di tahan! Nanti malah kamu yang kesiksa," tuturnya.

Arutala menggeleng, "aku udah terlalu capek, Ram!"

Tanpa sepatah kata pun, Bentala kembali mendekap hangat tubuh gadisnya itu. "Mari lanjutkan kisah kita yang sempat tertunda. Aku janji, di dalamnya hanya akan ada bahagia," ujar laki-laki itu menenangkan Arutala.

Bentala dapat merasakan jika kepala gadisnya itu tengah mengangguk di tengah-tengah dada bidang miliknya.

"Jadi? Mau cerita sekarang, hm?" tanya Bentala masih berusaha agar Arutala mau bercerita.

Arutala melepaskan diri dari pelukan Bentala, ia menatap wajah laki-laki itu sambil mengangguk pelan. Arutala mulai menceritakan semuanya pada Bentala, terkait alasannya selalu mencari masalah di sekolah, terkait dirinya yang kecanduan rokok, dan terkait ia yang sering datang terlambat.

Betapa sakitnya hati Bentala saat mendengar penjelasan dari Arutala. Ia mengingat kembali dimana dirinya selalu memarahi gadisnya itu, mengatakan kata-kata kasar yang pasti membuat hati Arutala terluka kala itu.

"Maaf..." lirihnya penuh penyesalan.

"Enggak, kamu gak salah! Aku aja yang terlalu kekanak-kanakan!" balas Arutala.

Bentala kembali menyentuh wajah Arutala. "Enggak, Ru. Aku yang salah, ego aku yang terlalu tinggi!"

Arutala memegang tangan Bentala lalu mengusapnya dengan lembut. "Setidaknya sekarang kita udah bareng lagi," ujarnya seraya tersenyum lebar.

"Janji ya! Jangan pergi lagi seperti sebelumnya!" ujar Arutala masih merasa takut.

Bentala mengangguk kecil, "aku janji!"

"Oh! Ya, ini kita beneran tidur di sini?" tanya gadis itu terkekeh pelan.

"Mau gimana lagi," balas Bentala.

"Kasian ya kita." Arutala tertawa setelahnya dan diikuti oleh Bentala yang juga tertawa.

***

Pukul 07:02

"Ayok nak!" teriak Bintang memanggil sang putra.

Cerita Anggara 2; Semesta Di Bentala (TERBIT) ✓Where stories live. Discover now