22 || senyuman Arutala

1K 98 30
                                    

Sabar ya man teman.
Ini dikit lagi end kok.
End nya tepat di bab 40, jadi mungkin sekitar semingguan lagi.
Dan mulai hari ini aku bakalan konsisten up dua bab sehari.

~~Happy reading~~

Setelah hampir dua jam lamanya mereka berdebat tentang Arutala dan Bentala, akhirnya Bintang dan Anggara mengalah. Di tambah lagi Aldo dan Dandi mendukung keputusan Jayden, yang mana hal itu membuat keduanya hanya bisa pasrah.

"Sekangen itu abang sama kamu dek. Abang sampai mikir kalo Arutala itu kamu. Maaf ya dek," batin Anggara.

"Gue mungkin ngalah dari bang Jay Ram, tapi gue tetap berharap kalo apa yang gue pikirin itu benar adanya." Bintang ikut berbicara dalam hatinya.

"Udah Ga, Bi! Gak usah di lanjutin pikiran aneh kalian itu. Jaman udah semakin maju, masa iya kalian masih percaya sama hal-hal kayak gitu," tegas Aldo masih memperingati kedua sahabatnya.

"Iya iyaa, maafin kita." Anggara berucap malas seraya mengerutkan dahinya.

"Aca chat gue, katanya Arutala nungguin lo di rumah," ungkap Aldo.

Sontak Anggara langsung membulatkan kembali matanya, pancaran mata yang ia tunjukkan seakan menunjukkan jika ia sangat bersemangat dan_ dan bahagia.

"Ingat! Gak usah nanya aneh-aneh! Takutnya anak itu malah risih," tegas Jayden sekali lagi.

Anggara menatap Jayden sebentar, lalu kembali membuang muka. "Iya bang iyaaa, bawel banget sih."

Anggara menyentakkan kakinya, beranjak dari duduknya, bersiap-siap untuk bertemu Arutala di rumah Aldo.

"Ck! Ngambek. Ingat umur Lo, Ga!" peringat Jayden.

"Diem lo!" todong Anggara, seraya mengambil kasar kunci mobilnya lalu pergi dari sana.

"Gak mau bareng aja Ga!" teriak Aldo.

"Kelamaan nungguin lo." Anggara yang sudah berada di luar rumah ikut berteriak.

Aldo, Dandi, juga Jayden hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabat mereka yang satu itu. Anggara tidak pernah berubah sedikitpun dari 16 tahun yang lalu.

Lalu Bintang, ia masih saja duduk sambil memasang wajah cemberut di wajahnya, tampak seperti anak kecil yang tidak di turuti kemauannya.

Drrttt

Suara dering telepon!

Bintang berlari naik ke lantai dua rumahnya, saat melihat nama anaknya tertera di layar ponselnya. Takut jika anaknya butuh sesuatu.

Ketiga laki-laki dewasa yang tersisa disana, lagi-lagi menggeleng melihat tingkah Bintang.

"Kalo gitu kita juga pamit ya bang," ujar Dandi berpamitan.

Kepala Jayden mengangguk, "kalo ada informasi baru, kabarin gue!" pintanya.

"Pasti.."

***

Anggara menarik dalam-dalam napasnya, sebelum akhirnya ia melangkah masuk ke dalam rumah Aldo, yang mana di dalam sana sudah ada Arutala yang menunggu kedatangannya.

"Hai, Cel..." sapa Anggra kepada istri sahabatnya.

"Ehh, Gara. Langsung ke belakang aja Ga, disana ada Tala sama Aca," balas Celine yang mengerti maksud kedatangan Anggara.

Buru-buru Anggara melangkah menuju taman belakang rumah Aldo. Mendapati Arutala yang duduk sambil berbincang dengan Asya.

"Halo anak-anak," sapanya pada kedua anak gadis remaja itu.

Cerita Anggara 2; Semesta Di Bentala (TERBIT) ✓Where stories live. Discover now