1. New Class

931 61 3
                                    

Hallo.. Cerita ini dalam tahap revisi yaa jadi maaf kalau ditengah jalan kalian nemuin perbedaan tempat, nama, dan konflik. Karena aku akan melakukan editing besar-besaran karena naskah aku yang masih terdapat kesalahan dimana-mana. Harap maklum^^ bagi yang sudah baca hingga akhir, baca dari awal lagi juga nggak apa-apa karena 60% isinya akan sedikit berbeda, akan ada penambahan part juga dan pengubahan ending yang gantung jek jemuran hihi😂 Karena aku sadar cerita ini sebelumnya belum menjiwai karakter tokoh, untuk itu sekarang aku memperbaikinya. Happy reading dan read back guys..

••

SMAN 90 Jakarta,

Setelah libur kenaikan kelas, sekolah kembali dipenuhi oleh siswa yang berlalu lalang mencari kelas baru mereka, ada yang berdiri di koridor berbincang-bincang, memadati mading, di kantin, bahkan calon siswa baru yang tengah melakukan kegiatan masa orientasinya di lapangan.

"Huft, setelah sekian lama berdoa biar nggak sekelas sama kamu, akhirnya terkabul juga.." Gadis cantik dengan gaya ponitail nya berjalan mengeluari mading yang dipadati beberapa siswa untuk mencari daftar nama mereka. Lelaki yang sedang bersender di tiang penyangga koridor menatap gadis itu dengan alis terangkat. Meminta jawaban atas pernyataannya tadi.

"Aku 11-Ipa-1 kamu 11-Ipa2." Terangnya.

"Aku kira seumur hidup, selama aku sekolah bakalan satu kelas sama kamu." Ucap Nata kecewa, entah berpura-pura ataukah meledek gadis di depannya.

Stevi tersenyum miring tidak membalas perkataan Nata, kemudian mereka berjalan berdampingan menuju kelas mereka masing-masing. Kelas mereka berada di lantai dua dan bersebelahan, hanya saja kelas Stevi berada di paling ujung.

"Jangan lupa Vi, pulang sekolah kumpul di ruang klub kimia." Ingat Nata. Dia menepuk-nepuk puncak kepala gadis itu. Klub kimia termasuk ekstrakurikuler cabang dari KIR. Hanya saja, klub kimia menghususkan anak-anak untuk bergelut dengan atom dan kawan-kawannya.

Setelah mendapat balasan anggukan dari Stevi, dia berdiri di depan ruang kelas menunggu Stevi memasuki kelasnya yang berada diujung kiri ruangan. Menutupi pintu masuk kelasnya.

"Permisi?"

Nata menatap gadis dengan rambut tergerai di depannya, dengan sigap menggeser posisi berdirinya, dilain tempat Stevi terkekeh dan menatap Nata dengan berucap m-a-s-u-k tanpa suara, setelah mengangguk lelaki itu memasuki kelasnya dan mencari tempat duduk yang masih kosong.

"Bro!! kita sekelas lagi!"

Nata menoleh keasal suara. Empat pria berperawakan tinggi dengan gaya khasnya masing-masing menghampiri Nata.

"Stevi mana?" Tanya Farhan pria dengan rambut berpomade rapi. Matanya mencari-cari seseorang yang biasa tidak bisa jauh dari Nata.

"Dia kelas sebelah." Jawab Nata.

Awareness: Is (not) The EndingWhere stories live. Discover now