10. New Boyfriend

510 41 4
                                    

Nata sudah bersiap dengan motornya, dia menengok kearah jendela dimana kamar Stevi berada. Lalu dia mengambil handphone yang berada disakunya dan mengetikkan sesuatu.

Natanael Claudyno : Via bangun oy

Via Pinne : Udh

Natanael Claudyno : Ok. Jangan lupa sarapan. Aku berangkat dulu ya

Via Pinne : Huss sono

Setelah mendapat balasan dari Stevi dan menyimpan kembali handphonenya Nata menjalankan motornya, selang beberapa menit Nata meninggalkan pekarangan komplek rumahnya mobil hitam milik Seza memasuki komplek.

••

Lena dan Nata sama sama memasuki kelas, ruangan kelas yang cukup ramai itupun saling mengejek dua insan yang baru menjalin hubungan kekasih. Begitupun dengan Vero, dia tak hentinya mengejek Nata. Mangsa baru.

"Cie taken. By the way anak orang jangan di apa apain loh Nat."

Nata mencibir ejekan Vero, dia menoyor kepala pria itu.

"Lo pikir gue apaan." Ucap Nata tak terima.

Vero mendadak berdiri dan berteriak. "LENA NANTI MALEM SIAP SIAP YA KATA NATA. KITA ENA-ENA."

Lena terkejut, dia menatap Nata meminta penjelasan tetapi Nata juga sama terkejutnya dia mengedikkan bahu kearah Lena, setelah itu Nata memukul Vero beberapa kali membuat pria itu semakin tertawa. Keadaan semakin ramai ketika sahabat Nata sudah berkumpul jadi satu, mereka meledek kedua insan itu Lena hanya senyum senyum kecil menimpali mereka, sedangkan Nata kerap kali membalas timpalan yang dilontarkan sahabat sahabatnya itu.

Bel masuk berdering, semua siswa duduk dengan tenang di tempatnya masing masing. Jam pertama adalah pelajaran guru killer -versi mereka-, oleh sebab itu mereka sudah duduk dengan tenang walaupun guru belum memasuki kelas. Selang beberapa menit, pintu kelas terbuka nampak lah sosok pria berambut hitam yang sudah agak berdominan warna putih itu dengan tumpukkan buku ditangannya. Ia menyimpan buku bukunya dan menatap seisi kelas, yang menurut mereka itu adalah tatapan maut.

"30 Menit untuk kuis. Yang tidak bisa menjawab, silahkan keluar."

Suasana kelas tidak gaduh, mereka hanya gusar membuka buka bukunya mencoba untuk menghapal materi. Kebiasaan sang guru, memberi kuis dadakan yang membuat mereka seperti di ambang kematian tidak bisa menghirup napas dengan tenang.

"Baik, Lena Yudhistira."

Tanpa aba aba hampir semua murid menatap miris Lena, yang ditatap hanya duduk dengan tatapan gugup. Nata tersenyum, dan Lena pun tersenyum gugup menatap Nata.

"Produk yang akan dihasilkan jika 3-metil 1-pentena direaksikan dengan Cl2 dengan adanya sinar UV adalah?" ucapnya melontar pertanyaan.

Lena meringis, dia meremas roknya. Nata menghela napas, begitupun dengan yang lain. Alamat akan di keluarkan dari kelas.

"Lena Yudhistira, Silahkan keluar." Intruksinya tanpa ragu-ragu.

Setelah menutup bukunya, Lena berjalan keluar sambil menunduk menatap lantai-lantai kelas. Dulu, saat dia sering dikeluarkan seperti ini rasanya biasa saja tidak aneh tapi sekarang dia merasa sangat MALU! Malu sama pacarnya!

"Nata? Bisa menjawab?"

Nata terkesiap dan menatap Guru itu. Memang, dalam pelajaran Kimia hampir semua guru hapal dengan Pria ini, hapal dengan kecerdasannya.

"Jawabannya 3-Kloro 3-Metil 1-Pentena," jawab Nata mantap.

Semua bertepuk tangan setelah mendengar jawaban dari seorang Natanael, keadaan kembali hening ketika sang guru menginterupsikan lagi seseorang untuk menjawab pertanyaan baru dari kuisnya

Awareness: Is (not) The EndingWhere stories live. Discover now