Penginapan

4.3K 362 16
                                    

"Elsa mana?" tanya Paman yang sudah menaikkan beberapa barang ke dalam bagasi mobil.

"Sebentar aku hubungin dulu," ujarku sembari mencari kontaknya dan segera menghubungi nomor tersebut.

Nomor yang ada hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.

"Ga aktif, Paman," ucapku sembari memasukkan iPhone-ku ke dalam saku kembali.

Paman menghembuskan nafasnya dengan sedikit kasar. Mungkin agak jenuh menunggu kedatangan gadis itu.

Seorang perempuan yang berlari-lari ke arah kami nampaknya tengah kerepotan dalam membawa koper. Rambutnya agak acak-acakan dengan pelipis yang sudah dibanjiri air mata.

"Hos... hos... hos.... Hei, maaf aku telat." Elsa langsung membenarkan rambut dan penampilannya.

"Tadi ada kendala dikit sama tukang ojeknya. Maaf," ucapnya sekali lagi.

Kami semua memaklumi dan bergegas untuk menaiki mobil.

"Sebelum berangkat, ada baiknya kita berdoa untuk keselamatan masing-masing. Pau,l kamu bisa berdoa sendiri, ya. Untuk yang lainnya, tolong ikuti paman!" perintah Paman sembari mulai mengangkat tangan.

"Audzubillahhiminassyaitonnirrajim..
Bismillahhirrahmannirrahim.
Alhamdulillahi rabbil 'alamin.
Arrahma nirrahim. Maliki yaumiddin.
Iyyaka na'budu waiyyaka nasta'in.
Ihdinassiratal mustaqim.
Siratal lazina an'amta'alaihim ghairil maghdubi 'alaihim waladdhalin.

Aamiin ..

Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum.
Laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa naum.
Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh.
Man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih.
Ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum.
Wa laa yuhiithuuna bi syai-im min 'ilmihii illaa bi maa syaa-a.
Wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardha wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa Wahuwal 'aliyyul 'azhiim.

Astagfirullahaladzim. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam..

Allahumma shalli alaa sayyidina Muhammad wa alaa Ali sayyidina Muhammad..

Allah Allah Allah..

Baca surah An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas 3 kali." Paman mulai menunduk dengan sedikit khusyuk membacakan doa yang disuruhnya itu.

"Aamiin," ucap kami semua ketika doa benar-benar telah usai.

"Bismillah, mari kita berangkat!" ajak Paman sembari melajukan mobilnya.

Kami sibuk terhanyut dengan pemikiran sendiri. Muhzeo sesekali memandang ke arahku dari tempat duduk kedua di sebelah tempat paman menyetir. Aku dan Elsa duduk di belakang dekat bagasi.

Hawa kantuk mulai menjalari mataku. Perlahan namun pasti, mataku sudah tertutup dan pergi menuju alam bawah sadarku.

👀

"Auh, gimana coba?" Sayup-sayup terdengar suara gaduh dari luar mobil.

Aku yang baru saja bangun segera membuka pintu mobil dan melongok ke luar dalam keadaan mata yang masih mengantuk.

"Ada apa?" tanyaku dengan suara serak seraya mengucek mata dan memastikan bahwa Elsa masih tertidur di dalam mobil.

"Mesinnya mati. Padahal perjalanan sekitar 24 kilometer lagi," keluh Paman sembari mengelap keringatnya.

"Gini saja ... Paul, dan Muhzeo cari bengkel terdekat dulu. Siapa tau orang bengkelnya bisa dipanggil ke sini. Paman sama yang lain cari warung makan saja dulu. Lumayan dari tadi belum makan pasti kalian lapar, 'kan?" usul Paul sembari mengambil tasnya.

Bisikan Mereka ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang