Bukan Penyakit Biasa'2

3.1K 286 6
                                    

"Assalamualaikum"salam kami ketika sudah sampai di desa yang benar-benar damai ini.

"Waalaikum salam. Selamat datang para Tim dari SMAN 1 Utama. Semoga kalian betah tinggal di desa kami yang terbilang kecil dan jauh dari peradaban kota ini"sambut pak kades sambil tersenyum dan menyalimi kami satu-persatu.

"Terimakasih pak sambutannya. Maaf jika kedatangan kami kesini merepotkan para warga"ujar Muhzeo.

Aku tersenyum ke arah beberapa warga yang juga menyambut baik kedatangan kami.

"Ah, tentu saja tidak nak, Muhzeo. Betul kan namanya?"tanya pak kades.

"Betul pak"ujar Muhzeo sambil terkekeh.

"Baiklah, kalau begitu. Masih ada waktu 2 jam lagi sebelum waktu Dzuhur tiba. Kalian boleh istirahat di wisma kami. Dan juga datang ke rumah saya untuk makan siang"ujar pak kades.

"Waduh terimakasih banyak ya pak"ujar kami sambil tersenyum ramah.

Pak kades membalasnya dengan ramah.

"Lini, sini nak"panggil pak kades kepada anak berparas manis dan anggun itu.

"Iya pak"sahutnya sambil berjalan ke arah pak kades dengan menunduk.

"Antar mereka ke wisma ya"ujar pak kades.

"Iya pak. Mari kakak-kakak. Bisa ikut dengan saya"ujarnya ramah.

Kami mengangguk dan langsung mengikutinya. Jaraknya hanya beberapa meter dari balai desa tadi.

"Ini tempatnya kak. Semoga betah ya. Maaf kami tidak bisa memberikan fasilitas yang mewah"ujarnya sambil tersenyum.

"Tidak apa-apa. Begini saja sudah lebih dari cukup kok"ujar Elsa.

"Baiklah kalau begitu. Saya permisi dulu ya. Mari"ujarnya sambil menundukkan tubuh dan melenggang pergi.

"Iya"ujar kami.

"Para cewe, mau pilih yang sebelah mana ni kamarnya?"tanya Paul sembari merebahkan diri di ruang tamu.

"Kanan aja"jawabku dan Elsa bersamaan.

Kami sama-sama terkekeh dan saling mendorong satu sama lain.

"Yaudah, gua mah disini dulu lah sekalian istirahat. Setengah jam lagi kita ke rumah pak RT"ujar Muhzeo yang ikut berbaring di samping Paul dan Hilmi.

Aku dan Elsa mengiyakan saja dan segera bergantian untuk mandi.

🏃

"Jadi, adik-adik ini masih kelas satu SMA?"tanya pak kades sambil menyesap kopi hitamnya.

"Iya pak"kami mengangguk serempak.

"Wah, hebat yah. Sudah ditugaskan untuk menangani masalah rumit di desa kami ini"ujar pak Oton selaku hansip di desa ini.

"Semoga saja ya pak, kedatangan kami dapat membantu atau setidaknya mengurangi masalah kesehatan di desa ini"ujarku sambil tersenyum ramah.

"Aamiin. Oh iya, makanannya sudah datang"

Bu kades tersenyum sambil membawakan banyak lauk pauk, sayuran, makanan camilan, buah-buahan dan juga es teh manis.

"Silahkan ayo dimakan! Jangan sungkan-sungkan ya"ujar pak kades sambil memberikan piring kepada kami.

Kami mulai menyendok nasi dan beberapa lauk pauk lainnya.

Dan baru kali ini, aku merasakan rasa rempah-rempah khas orang desa yang benar-benar terasa sekali. Semuanya tercampur tanpa ada kurang sedikit pun.

Bisikan Mereka ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang