🤞🤞🤞

15 9 2
                                    

Dering ponsel memecah percakapan antusias antara dua di tengah cafe yang ramai. Satunya mengangkat ponsel. "Halo?" Suaranya sengaja dilembutkan.

"Aku sudah ada di depan, kau di mana?"

"Ah, aku sudah di dalam! Sebentar," tangan gadis itu mengisyaratkan temannya bahwa ia akan berpindah, "kau masuk saja, aku akan melambaikan tanganku nanti."

Sementara sang gadis menyimak ujaran lelaki di ponselnya, kepalanya sibuk menoleh kanan dan kiri, mencari meja yang kosong. Tepat saat itu pula seorang pelayan sudah selesai mengelap salah satu meja. Gadis itu tersenyum lebar, membisikkan sampai jumpa pada temannya, lalu memindahkan diri ke meja kosong.

Suara pintu cafe, terletak agak jauh dari tempat kedua gadis itu, terbuka. Terlihat sosok pemuda berkacamata dengan kemeja yang tersetrika dengan rapi dengan wajah yang penuh tanda tanya. Namun saat gadis tadi melambaikan tangan ke udara, seulas senyum timbul di wajahnya.

Pemuda itu melangkah mendekat dan sang gadis tak bisa berhenti tersenyum. Di bawah meja, tangannya mengetik pesan singkat ke sahabatnya tadi.

"Dia manis!"

"Gila, aku tidak menyangka kau bisa bertemu dengan seseorang sekeren itu dari situs kencan online ...."

Gadis itu pun menoleh, menatap sahabatnya yang masih duduk di meja sebelumnya, lalu menjulurkan lidah. Keduanya tertawa.

"Wish me luck! Semoga kita jodoh, karena menatap wajahnya di dunia nyata saja sudah membuatku setegang ini!"

"🤞🤞🤞"

Sang sahabat kini berpaling, memunggungi dua calon kekasih seraya berharap lelaki tadi tidak menyadari keberadaannya. Namun ia masih dapat mendengar percakapan keduanya: bertukar kabar, pujian, kesibukan yang sedang dihadapi, peliharaan anjing yang selalu difoto sang lelaki ....

Tanpa terasa, 40 menit berlalu. Terdengar sang lelaki beranjak, berjalan santai menuju kasir untuk membayar minuman mereka. Saat sang sahabat mengekori pergerakan lelaki itu, ponselnya bergetar sesaat. Ia langsung mengecek layar.

"Sepertinya aku akan pergi sebentar dengannya. Kau harus menghadiri provat biolamu, bukan? Pergi saja. Tenang, aku akan cerita semuanya nanti!"

Sang sahabat mengerling ke arah gadis yang baru saja mengirimkan pesan singkat tadi. Menjulurkan lidah, ia pun beranjak menghampiri meja tadi sebentar untuk menepuk pelan pundak sang gadis.

"Kabari aku saat kau sudah kembali ke rumah," bisiknya. Sang gadis mengangguk setuju.

Namun, kabar dari gadis itu tidak terdengar lagi hingga dua tahun kemudian.

---

Tema hari ke-5: Buat cerita sesuai tema website yang muncul.

Iya gais, gacha website random huhu :(

Dan aku dapetnya ini;;;

SITUS KENCAN TAPI SUS BANGET GINI. Mana pas kucoba pencet, dia bilangnya semacam "temui lelaki chinese yang kau idamkan."

????????

Yah pokoknya, tiati ges. Selalu kabarin temen atau keluarga kalau ketemu orang asing.

Terus ini singkat banget karena aku salah pilih waktu nulis, harusnya setelah tema keluar aku langsung nulis aja. Abis kerja eh tiba-tiba lembur kan gak lucu gelo aku udah dag dig dug 😩

Yowes, si yu tumorow~

Pola Laju Masa LaluWhere stories live. Discover now