The Duke's Darkside |30|

3.9K 298 28
                                    

maap guiss updatenya telat t_____t anyway, happy reading!! ♡

***

Seseorang bisa datang atau pun pergi. Dan seseorang pun juga bisa berubah dengan cepat atau lambat. Semua tergantung waktu dan keadaan. Tapi untuk Kate, Raina tidak mengerti mengapa dia bisa begitu berubah, menghakiminya tanpa tahu apa yang sebenarnya dialami oleh dirinya.

Tatapan menjijikan dan sarat akan kemarahan itu betul-betul melekat erat di otaknya. Ujaran hina yang juga ditujukan padanya, sangat menyayat hati. Raina hanya bisa terdiam, ia tidak tahu harus merespon apa.

*Flashback on*

"Kate ...."

Perempuan yang dipanggil Kate itu sedikit mengangkat salah satu sudut bibirnya, tersenyum sinis. Dia bahkan tidak sudi mendengar namanya disebut oleh perempuan ular di depannya.

"Jalang!" desis Kate, yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.

"Aku tidak mengerti."

"Jalang satu ini masih saja memainkan peran rupanya."

"Kate... apa mak---"

"Tutup mulutmu rapat-rapat, rubah." Kate mengumpat, dia sudah mulai muak dengan gadis di depannya ini. "Kau tak ubahnya jalang yang bersembunyi di balik wajah menyedihkanmu itu. Sudah berapa banyak pria yang menjadi teman malammu, huh?!"

"Sopanlah sedikit, wanita sundal!" umpat Veronica keras, berusaha melindungi Raina.

"Diam, kau! Aku tak punya urusan denganmu." Kate kembali melirik Raina yang berwajah pias. "Selain jalang kau juga seorang pembohong. Seseorang bilang kau sudah kembali ke negara asalmu, namun nyatanya kau melacurkan diri di kota tetangga, begitu?"

"Kate... kukira ada kesalah-pahaman di sini...." Raina ingin sekali menjelaskan, tapi rupanya sahabatnya ini tidak butuh penjelasan apa-apa darinya.

"Tidak ada yang perlu dijelaskan, karena aku telah melihatnya sendiri."

"Apa maksudmu?"

Kate teringat foto-foto yang ditunjukkan oleh ibunya saat wanita Asia itu kerap kali menggandeng pria berbeda yang tampak seperti bukan orang biasa, dan itu membuatnya kehilangan kata-kata. Jadi selama ini, Raina selalu memainkan peran yang sangat apik saat bersamanya. Dan bodohnya, ia bisa mudah tertipu.

Seharusnya sedari awal, ia mendengarkan nasihat ibunya baik-baik. Raina memang tidak sebaik yang ia kira, terlebih statusnya yang seorang rakyat jelata meyakinkan bahwa dirinya memang sangat membutuhkan materi, dan itu bisa didapatkan secara instan dengan mengencani pria kalangan atas. Kate sangat membencinya.

Namun, bisakah Kate tidak serta-merta mempercayai ucapan ibunya? Perihal foto itu, itu memang benar adanya, diambil beberapa kali saat bersama David, Liam, Gilbert, dan Elliot. Tapi ibu dari gadis itu memanfaatkan situasi untuk membuat nama Raina buruk di hadapan putrinya. Ya betul, seperti yang kita tahu, ibunda Kate tidak menyukai wanita Asia itu perihal status sosial mereka yang berbeda.

"Anda sudah melewati batas, Nona. Sebelum saya mengusir Anda dengan tidak hormat, segeralah enyah dari hadapan kami."

Dua bodyguard tadi membentuk benteng pertahanan guna melindungi Raina yang tampak terpukul meski tidak mengeluarkan tangisan di pelukan Veronica. "Sudah, Rain. Aku ada di sini, jangan khawatir."

Sayup-sayup empat orang itu mendengar desas-desus dari sekelilingnya. Ada yang mencemooh, ada juga yang merasa iba. Veronica yang sudah kelewat geram langsung menyentak semua orang yang ada di sana.

The Duke's DarksideWhere stories live. Discover now