The Duke's Darkside |36|

4.6K 293 40
                                    

Setelah sekian lama, baru kali ini keberuntungan berpihak pada Raina. Kalau tidak salah hitung, dia sudah melewati sekitar tiga bulan tanpa diendus oleh David. Sebuah pencapaian yang luar biasa, bukan? Wanita hamil itu sangat bersyukur, setidaknya untuk sementara waktu tidak ada yang menyakiti dirinya juga janin dalam kandungannya.

Benar, untuk sementara waktu, karena Raina sendiri tidak yakin bisa menghindari pria itu selamanya. Mengingat dirinya bukan orang sembarangan, jadi mudah baginya untuk mendapatkan yang ia mau. Termasuk membawa Raina kembali dalam kuasanya.

Brisbane menerima Raina dengan begitu baik, bahkan hampir semua penghuni kawasan sederhana ini sangat peduli padanya. Mereka juga tidak mempedulikan status dan kondisi wanita itu. Dia tidak bisa membayangkan jika masih tetap tinggal di tanah kebangsaannya. Orang-orang lebih suka menilai dan merendahkan tanpa melihat ke belakang.

"Hi, dear! Ibu hamil rentan kelelahan, kau seharusnya berdiam saja di rumah."

Raina yang baru saja mengunci pintu, menoleh dan mendapati wanita tua yang sedang take a walk di depan rumahnya. Seorang janda tua yang tinggal sendiri tepat di samping rumahnya.

"Oh, rupanya anda, Mrs. Clark."

"Kau akan pergi kemana?" tanyanya penasaran.

"Membeli beberapa bahan makanan di supermarket depan, Mrs."

"Kalau begitu, ayo! Kebetulan kita memiliki tujuan yang sama. Setidaknya kita bisa bersantai dan mengobrol sedikit sembari menuju ke sana." Wanita yang dipanggil Mrs. Clark itu mengakhiri ucapannya dengan sebuah tawa kecil.

"Sepertinya itu ide yang bagus, Mrs."

Mereka mulai melangkah menjauh dari rumah sederhana milik Raina. Sesekali berpapasan dan saling menyapa dengan tetangga lain. Kawasan ini benar-benar seperti kompleks perumahan idaman. Selain terbilang masih cukup asri, moyoritas penghuni di sini adalah kaum lanjut usia. Jadi mereka tidak punya waktu untuk sekedar berseteru.

"By the way, dimana Eliot? Sudah tiga minggu ini aku tidak melihatnya."

"Dia bilang bisnis kecilnya sedang mengalami masalah, dan mengharuskannya untuk langsung turun tangan."

"Ah ... pantas saja." Mrs. Clark mengangguk-anggukkan kepalanya. "Oh ya, bagaimana dengan kandunganmu? Apa kau mengalami morning sickness yang parah?"

"Saya cukup beruntung karena selama pindah ke sini tidak mengalaminya, Mrs."

"Wow great! Lalu ngidam?"

"Cukup sering, tapi sejauh ini tidak ada keinginannya yang terlalu sulit."

"Good job, darling." Beliau mengusap lembut perut Raina. "Dia tidak ingin merepotkan ibunya. Tapi aku yakin dia sudah pasti menyusahkan ayahnya yang mengalami morning sickness."

"Apakah ayahnya tahu tentang dia?" tanyanya lagi secara tiba-tiba.

Raina tahu cepat atau lambat obrolan ini akan mengarah pada ayah dari janinnya. Tapi meskipun sudah memprediksinya, ia masih saja terlihat sedikit gugup. Karena bagi Raina, apapun yang berkaitan dengan David adalah hal paling sensitif. Dan wanita hamil itu mulai merasa tidak nyaman.

"Dia tidak tahu, i guess," jawabnya ragu.

"Aku memang tidak tahu masalahmu dengannya, tapi ini hal yang serius. Janinmu berhak tahu siapa ayahnya, begitu juga dengan pria itu."

Bahu Raina tampak menurun. "Saya pasti akan memberitahunya ketika sudah siap."

Mrs. Clark mengangguk, dia sangat memahami kondisi Raina karena mereka berdua berada di posisi yang sama, ibu tunggal. Tangan wanita tua itu meraih pundaknya, hendak memeluk dengan erat.

The Duke's DarksideWhere stories live. Discover now