Hijabmu jarang;
hingga leher kelihatan,
berlengan panjang;
tapi mudah terlihat tanganmu,
labuh kainmu;
dikala jalan kakimu tetap terdedah,
Kau tak sedar wahai wanita;
kau sebaik-baik perhiasan dunia;
tetapi kau yang mencemari diri;
Kau sudi diperkosa;
dengan setiap pandangan ajnabi,
Bukan salah dia atau dia-
tapi kau;
yang merelakan dirimu diratah;
oleh mata durjana lelaki.
YOU ARE READING
Puisi Cabuk
Poetry"Kita banyak belajar tentang cinta- dari mereka yang berhenti mencintai kita" "...Apa harusku lanjutkan langkah- atau pulang saja memikul hati yang patah?..." "Apabila berakhirnya cerita, Kisah yang pernah indah menjadi paling derita" ______________...