Dalam kesibukan awan membancuh pekatnya warna mendung, tetap terus ku raba mencari tanganmu
Meski terlihat dalam kesamaran itu, tanganmu sedang berupaya menggapai tangan yang lain Selesai bancuhannya, jiwa yang pertama merasai kebasahan
Aku tepiskan setiap tangan yang mencuba mengurangi titisan hujan
Kerna derita yang kau hujankan pun tetap terasa indah
Kamu adalah alasan atas derasnya hujan dimata
Juga untuk tiap senyuman yang mengoyak derita
YOU ARE READING
Puisi Cabuk
Poetry"Kita banyak belajar tentang cinta- dari mereka yang berhenti mencintai kita" "...Apa harusku lanjutkan langkah- atau pulang saja memikul hati yang patah?..." "Apabila berakhirnya cerita, Kisah yang pernah indah menjadi paling derita" ______________...