Seketul daging yang bernama hati
Dalam payah menjaganya
Ada yang masih menjelak
Kerna taksub luaranSungguh manusia buta dalam celik
Hati mulia bagai tiada harga
Kerna rupa saja mengisi dahaga si buta
Celakanya mahu menilai dari rupa
Adakah kau indah persis bidadari syurgaLagaknya seperti tuhan
Mahu menilai semua
Tak sedar masih dinilai
Maha kelakarnya
Rupa jadi ukuranSeolah lupa bahwa hati ialah kerajaan diri
Bila baik kerajaannya
Maka indahlah empunya diri
Jauh lebih baik punya rupa indah
Tapi hidup bagai tiada jiwa
Semua dicantas tanpa belasHentikanlah,
Jangan kau menilai dari rupa0328:200116
©gadisturkey
YOU ARE READING
Puisi Cabuk
Poetry"Kita banyak belajar tentang cinta- dari mereka yang berhenti mencintai kita" "...Apa harusku lanjutkan langkah- atau pulang saja memikul hati yang patah?..." "Apabila berakhirnya cerita, Kisah yang pernah indah menjadi paling derita" ______________...