Sewaktu awan ralit membancuh pekat warna sore
Mataku dikuis ragamnya helaian dedaun
Dari muda hijau warnanya hingga ke warna seterusnya
Cuma hanya diam dipohon nangka
Ia tetap setia meski sudah ketahuan
Kebersamaannya hanya sementara cuma
Perpisahan akan tetap menjemput
Seperti kita
Sekuat mana genggaman cinta
Pasti akan terlerai jua
Samada dalam terseksa
Atau tanpa tersisa pun cinta dijiwa
"...dedaun tetap dipohon itu, dari kecil hingga tua pohonnya. Ia tetap setia, menerima tanpa apapun kondisinya. Tapi sememangnya sudah dicoretkan, dedaun itu tetap akan gugur meski sesetia apa pun yang dibuktikan. Cinta tanpa batasan, perpisahan hanya terubat dengan menerima apa pun yang sudah ditakdirkan..."
Kita tidak pernah menempah perpisahan, cuma saja itu yang sudah ditakdirkan.
SEPERTI KITA
8/ 3/ 2017
11.08 AM
gadisturkey
YOU ARE READING
Puisi Cabuk
Poetry"Kita banyak belajar tentang cinta- dari mereka yang berhenti mencintai kita" "...Apa harusku lanjutkan langkah- atau pulang saja memikul hati yang patah?..." "Apabila berakhirnya cerita, Kisah yang pernah indah menjadi paling derita" ______________...
