Alam

58 1 0
                                    

Perit sukar menawan gunung
Ah indahnya ciptaan- Mu
Terpana mata melihatnya
Bayu mengelus pipi lembut
Bersorakan dedaunan kering dibawah pijakan kaki
Beburung terbang tenang meniti awan petang
Bianglala perlahan-lahan membentuk lengkungannya
Awan-awan membiaskan cahaya keperangan
Waktu sore mendarat indah
Terleka aku hingga terlupa-- tetesan airmata perih tadi meluncur laju
Terubat dengan keindahan nyata;
Hingga senyumku mengoyak wajah suram tanpa amaran

Puisi CabukWhere stories live. Discover now