12 Berhenti Mengungkit Masa Lalu!

692 43 4
                                    

Vote dan Comment ya :3 Terimakasih :3

Waktu menunjukkan pukul tiga sore. Masih cukup siang untuk sekedar beraktivitas di luar ruang. Namun, sebuah taman di tengah kota dapat disebut kosong bila tak ada seorang gadis dengan seragam taekwondonya disusul seorang laki-laki yang juga segera berganti pakaian mengenakan seragam yang sama. Hanya sabuk dengan warna berbeda yang membuat mereka berbeda.

"Hai, udah lama kita gak latihan bareng di sini, dulu sering banget kayaknya," ucap si gadis.

"Pemanasan dulu," ujar si laki-laki tanpa memedulikan sapaan teman latihannya itu. Beberapa gerakan pemanasan telah dilakukan keduanya sampai akhirnya mereka melatih gerakan inti.

"Dolyo!" perintah si laki-laki sambil mengacungkan sasaran setinggi moumtong atau ulu hati. Si gadis tersenyum riang lalu menendang dengan teknik yang diminta si laki-laki. Kaki kanan lalu kiri. Tak lupa kihap[1] membahana berbarengan dengan bunyi keras tumbukan baldeung[2] dengan sasaran.

"Dulu juga kita selalu mulai latihan pake tendangan Dolyo," si gadis tersenyum sambil terus menendang.

"Sini, gantian aku yang pegang sasarannya," si gadis mengambil alih sasaran yang tadinya dipegang si laki-laki.

"Dolyo juga?" tanya si gadis yang hanya di balas dengan anggukan.

"Gantian lagi. Sekarang, tendangan apa ya?" tanyanya sambil berpikir.

"Ap chagi[3]?" lagi-lagi pertanyaan si gadis hanya dibalas anggukan. Si gadis tidak terpengaruh dengan dinginnya sikap si pemegang sasaran.

"Dulu kita sering ngadu ap chagi. Inget gak? Kita ngadu, ap chagi siapa yang paling lurus," si gadis dengan gembira menceritakan masa lalu mereka. Ia terus menendang ke arah sasaran, meminta bergantian dan mengusulkan tendangan-tendangan lain selama latihan mereka.

"Wow, nare chagi[4] punya Sam-dan[5] memang beda! Dulu aku suka banget nare chagi kamu," ujarnya setelah si lelaki melakukan nare chagi.

"Tapi nggak sekeren punya si Sa-dan[6] favorit lo kan?" ujarnya sinis. Hening sejenak. Tak ada satupun di antara mereka yang berbicara.

"Jangan gitu dong sama aku," pinta si gadis yang kini matanya telah berkaca-kaca. Air matanya terjatuh dan terlihat berkilau di pipinya terkena cahaya sore. Ia pun melanjutkan, "kamu selalu jadi orang yang penting buat aku."

"Tapi bukan yang paling penting," ujar si laki-laki dingin. Matanya menyorotkan rasa sedih. Melebihi rasa sedih yang terpancar dari mata si gadis.

"Aku... Aku... Kamu tetep penting. Kamu yang ngenalin aku ke taekwondo. Sampe aku bisa pake sabuk biru ini, kamu yang semangatin aku. Aku minta maaf seandainya kamu merasa tersisihkan.." ucapnya yang segera dipotong si laki-laki yang kini mendekat ke arah si gadis, "stop."

"Gua ngenalin lo ke taekwondo, gua nyemangatin lo sampe lo bisa pake sabuk ini... itu semua bener. Tapi itu semua udah jadi bagian masa lalu gua," terdiam sebentar, "dan gua hidup di masa sekarang."

"Tapi... apa gak bisa kita tetep temenan? Kita udah temenan dari kecil..." kata si gadis di sela-sela isakannya.

"Gak bisa. Karena lo berubah," jawab si pemuda datar.

"Kenapa? Bukannya perubahan itu baik? Kenapa kamu juga berubah?" si gadis menarik ujung seragam taekwondo si laki-laki yang telah berbalik memunggunginya.

"Karena semua udah berubah. Seperti kata gue tadi. Lo. Gue. Perasaan kita. Keadaan," ucapnya sama datarnya dengan wajahnya yang menatap pohon-pohon perdu berbunga kuning di sekeliling taman.

"Lo... memilih dia dan ninggalin gua. Nikmati pilihan lo, Lyra, dan berhenti mengungkit masa lalu, " ujarnya sambil menukar seragam takwondonya dengan baju yang dikenakannya saat datang tadi. Meninggalkan si gadis dengan mata yang masih basah dengan air mata.

"Rakana..." bisik si gadis pelan.

Keterangan:

[1] : teriakan dari dalam perut

[2] : punggung kaki

[3] : tendangan menggunakan bola kaki

[4] : tendangan ganda

[5] : black belt tingkat 3 (Dan 3)

[6] : black belt tingkat 4 (Dan 4)

Yuhuuuu! Hehe. Part 12 datang : ) Part ini gak ada Abel. Mian : p

Gimana? Rakana dan Lyra ternyata..

Please comment and of course vote buat cerita ini yaaah.

Btw, kalo Kak Rakana Dan 3 sama Kak Adit Dan 4, gak ketinggian kan yah gradenya????

XOXO, afifah :*

Sehari sebelum ukom, 280715.

TaeKwonDo Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang