Bab 15.

13.9K 313 38
                                    

" Ewah, ewah. Bagi balik coklat tu. " kata Zira menyinga.

" Eh, ini aku punya okay. " balas Hana sambil menjelirkan lidahnya.

" Hana- " Linda terus menyampuk kata-kata Zira.

" Zahier nak datang. Cepat, jadi macam tadi. "

Hana dan Izzah mula berpura-pura menangis. Aku dan Linda tolong sorokkan coklat dekat dalam poket. Zira pula berpura-pura lemah dan tidak berdaya.

Pintu bilik ditolak. Zahier dan yang lain-lain masuk. Aku dan Linda berdiri di sudut bilik. Yang lain hanya memerhatikan Zahier dan Zira. Zahier mendekati katil Zira lalu duduk dan menggenggam tangannya perlahan. Zira mengalihkan tangannya dan terus memalingkan wajahnya ke arah yang lain.

" Zira, maafkan saya. Saya- "

" Saya apa? Awak jangan ingat saya akan senang-senang maafkan awak lepas apa yang awak sudah buat dekat saya. " herdik Zira.

" Awak, please. Saya merayu. Tolonglah, saya cintakan awak. Awak- "

" Maaf saya bukannya untuk diludah dan dijilat balik. Saya takkan cintakan awa- "

" Tolong jangan cakap macam itu. Saya merayu. Saya salah. Awak berhak untuk salahkan saya dan tidak maafkan saya. Saya akan berubah demi awak asalkan awak belajar untuk cintakan saya kembali. "

Zahier terus jatuh melutut lalu menangis teresak-esak. Terlampau dramatik dari apa yang kami bayangkan tadi. Kalau dia kata dia nak berubah demi Zira, berubahlah dia. Sesungguhnya cinta itu buta. Membutakan sesiapa sahaja yang terkena penangannya. Yang membuatkan kita berubah menjadi lain untuk seseorang yang kita cinta dan sayang.

" Zahier. " panggil Zira perlahan.

" Ya. " dia tersedu-sedu. Air mata masih lagi mengalir. Yang lain diam tidak berkutik.

" Saya perlukan masa. "

" Awa- "

" Please, leave me alone. Bagi saya masa dan ruang untuk bersendirian except my friends. "

Zahier terus melangkah keluar. Dia masih lagi menangis. Yang lain pun membuntuti si Zahier. Hiburkan dia, mungkin?

Yang berada di dalam bilik ini diam. Pelik. Entahlah. Tidak dapat digambarkan betapa sepinya keadaan di dalam bilik ini. Izzah melangkah ke hadapan sambil menepuk tangan.

" Beb, I need to tell you something. " kata Izzah serius.

" I really really really really really really like you- "

Lengan Hana ditampar oleh Linda. Spoil betul budak ni!

" Okay. Like this. "

" Like this yo, like this- "

Lengan Ros pula ditampar olehku.

" Nobody- "

" Nobody can drag me down, nobody- "

Aku dihempuk dengan bantal oleh Zira kali ini.

" Mengata dulang paku yang serpih, mengata dulang paku yang serpih. Itu saja. " kata Zira.

" Hoi, stop! " jerit Izzah. Kami semua diam lalu mencebik.

" Jangan menyampuk. Aku nak cakap yang aku- "

" Kau dapat kucing baru! " Hana mula menyampuk.

" Tak. Kau dapat coklat yang banyak kan? " aku terus menidakkan yang Izzah dapat kucing baru.

" Takkanlah. Mesti pasal Harris lepaskan kau, bukan? " Zira pula menyapuk.

" Semua salah. Kau pregnant, bukan? " tanya Linda sambil menyilangkan tangan di dada.

Lepaskan AkuWhere stories live. Discover now