#15

124K 13.3K 2.8K
                                    

Hari itu adalah hari yang tenang di rumah Keluarga Wiraatmaja. Sesuatu yang tidak seperti biasanya, namun mungkin masih bisa dianggap wajar berhubung separuh dari biang onar yang kerap menciptakan keributan yaitu siapa lagi jika bukan Chandra dan Suri tidak sedang berada di rumah. Calvin duduk manis di depan layar televisi yang lagi-lagi masih menayangkan episode marathon serial Ultraman. Cetta sibuk membalasi pesan yang masuk ke emailnya, baik itu berupa tawaran kerja sama atau endorsement dari online shop hingga surat-surat penggemar. Biasanya, yang melakukan itu adalah Brandon, manajer tidak resminya. Namun Cetta masih suka mengecek sendiri jika dia sempat, seperti sekarang, ketika satu-satunya kelas hari ini dibatalkan karena dosen berhalangan hadir.

Suasana terasa damai sebab terjadi situasi langka dimana kedua bersaudara tersebut berada dalam satu ruangan dengan rukun. Cetta yang duduk di atas karpet tidak protes saat Calvin yang berbaring di sofa dengan seenaknya menumpangkan sebelah kakinya ke atas pundak cowok itu. Sementara Calvin juga benar-benar fokus pada tayangan Ultramannya seraya sesekali meraup segenggam kacang Thailand dari dalam toples di pangkuannya. Wati menyaksikan dari jauh dengan senyum penuh kepuasan menyaksikan bagaimana pangeran-pangeran rumahnya tampak sangat akur. Ayah seperti biasa, sibuk meramu apa pun itu di dapur. Cetta dan Calvin tidak peduli, selama Ayah tidak sedang membuat ramuan dari buku mantra milik Severus Snape, terserah Ayah mau ngapain saja.

Akan tetapi, kedamaian itu tidak berlangsung lama karena detik berikutnya, ponsel Cetta dan Calvin kompak berdering.

Ada pesan yang masuk dari Chandra.

Barachandra: MAYDAY!! MAYDAY!! MENTERI DAN PASPAMPRES HARAP SEGERA MELUNCUR KE PIM!! RAKYAT DALAM BAHAYA!!

Spontan, Cetta langsung menegakkan punggung hingga kaki Calvin merosot membentur karpet. Calvin pun ikut tersedak butiran kacang yang masih berada di mulutnya, hingga dia harus batuk-batuk dulu serupa orang bengek selama beberapa saat sampai Cetta berbaik hati menggeser gelas air mineralnya mendekat. Calvin menenggaknya cepat, lalu mereka berdua pun berpandangan.

"Apa-apaa—bukannya Suri di kampus dan katanya dia mau shopping sama Siena makanya nggak mau dijemput?!"

"Ini pasti rekayasa cintanya si Abas!" Calvin menimpali. "Kita nggak bisa tinggal diam! Buruan capcus ke PIM!"

"Tolong jangan pakai bahasa capcus seolah-olah gue ini satu komunitas sama lo. Ogah banget gue tergolong ke dalam komunitas bencong."

"Halah, bawel!" Calvin mendelik. "Biasanya lo juga hobi ber-sista-sista ria sama para mbak-mbak online shop."

"Itu urusan professional."

"Profesional pala lo penyok." Calvin bersungut-sungut. "Udah, buruan ganti baju! Nggak usah pake pomade. Nggak usah mandi. Apalagi pake ngalis. Ketemu di garasi dua menit lagi. Ngerti?"

"Roger!" Cetta mengacungkan jempol, dan keduanya kontan ngibrit menuju kamar masing-masing. Wati yang menyaksikan mereka memiringkan wajahnya, lantas menggeleng-gelengkan kepala beberapa kali. Dalam keheningan, hantu itu melayang menuju sofa, memperhatikan Ultraman yang tengah beraksi melawan monster gondrong disana.

"Ternyata seru juga," Wati bergumam, berpikir kalau dia sudah pasti ikut mengambil kacang yang terhidang dalam toples di atas meja seandainya dia masih bisa makan. Dulu, jika tidak salah ingat, kayaknya Wati juga maniak kacang. Kacang goreng sih, bukan kacang Thailand. Tapi dimana-mana yang namanya kacang tetap aja sama. Namun itu dulu, saat Wati masih hidup. Saat sudah jadi hantu seperti sekarang, bau menyan lebih menarik buat Wati.

"Hm... Ultraman ganteng juga." Wati berkomentar lagi, berusaha mengabaikan suara gedubrak disusul bunyi mengaduh Calvin dari dalam pintu yang tertutup. Juga saat Cetta diam-diam mengomel karena gagal menemukan kunci mobilnya. Tidak lama kemudian, suara omelan Cetta terhenti diikuti bunyi yang mirip seperti dahi membentur tepi keras ranjang. Dugaan Wati agaknya benar, karena tidak sampai sedetik setelahnya, Cetta mengerang kesakitan.

NOIRWhere stories live. Discover now