REPLACE THEM

(14)

Pesta ulang tahun Brendan berlangsung meriah. Cara dan Rick mengundang anak-anak dan bayi-bayi di sekitar lingkungan rumah mereka, memilih konsep pesta angkasa luar, menyewa balon awan dan asteroid raksasa khusus untuk acara itu―yang membuat anak-anak girang bukan main untuk melompat-lompat di atasnya. Ada insiden Brendan ketakutan karena semua orang menyuruhnya meniup lilin. Anak itu menangis habis-habisan sepanjang acara inti pesta dan hanya luluh ketika berada dalam rengkuhan ayahnya yang hebat.

"Kenapa dia cengeng sekali?" tanya Starr ketika melihat adiknya harus dibujuk untuk bersalaman dengan teman-temannya. Kadang-kadang, Vivian merasa anak perempuan Cara itu usianya bukan kurang dari empat tahun. Kalau bisa, Starr pasti sudah mendengus dan memutar mata.

"Jangan salah," kata Vivian. "Kau dulu juga cengeng saat berumur dua tahun."

"Benarkah?"

Tentu saja itu tidak benar. Starr adalah gadis pemberani. Jesse selalu bilang bahwa Starr mengingatkannya pada Cara saat seusianya meski secara fisik ia adalah Rick versi perempuan. Gadis itu tidak kenal takut, menyukai dan disukai banyak orang. Sifat murni yang didapat dari gen Beverly. Tetapi tidak bijak menyebut adik sendiri cengeng, bukan? Di sanalah Vivian berperan sebagai seorang bibi.

Cal sukses membuat saudara-saudarinya terkejut. Ia datang seperti Sinterklaus yang membawa banyak hadiah untuk seluruh keponakannya. Vivian tidak menyangka Cal melakukan itu. Membayangkan Cal berada di toko mainan memilih Barbie untuk Starr dan Lean saja sudah sangat lucu. Melihatnya ditakuti anak-anak karena ia punya rambut panjang tidak membuat Vivian menahan tawanya.

Jadi seluruh keluarga Beverly ada di sini. Dan jangan lupakan bahwa Gerald Beverly punya banyak cucu, ia adalah kakek terhebat di seluruh dunia. Starr juga mengundang teman-teman sekolahnya ke pesta sang adik. Vivian nyaris bisa membayangkan gadis-gadis itu tumbuh dewasa dan menjadi kelompok cewek populer di sekolah. Lean, yang kurang lebih seumuran dengan Starr sepertinya sedang berusaha mengikuti Starr ke manapun. Ia mengamati bagaimana cara Starr bergaul dengan teman-temannya, hingga Vivian bisa membayangkan Jesse dan Cara lainnya di masa depan.

Kembaran Lean, Keith tidak mau turun dari balon awan dan belum bosan melompat. Ia melompat dengan brutal, menumbuk anak-anak lain yang cukup dekat dengannya. Totalnya sudah tiga anak yang menangis karena Keith menyenggol mereka tanpa ampun dan tanpa rasa bersalah. Ketika salah satu orang tua protes karena sikap Keith, Max hanya menjawab, "Kau tidak bisa menyalahkanku atau anakku. Dia putra pemain futbol. Kalau-kalau kau lupa, aku ini gelandang. Tentu saja dia bisa menubruk lawannya."

Orang tua itu mendebat lebih lanjut, berkata bahwa anaknya bukan lawan, bahwa harusnya Keith diperingatkan, bahwa harusnya Max tahu tempat ini tidak bisa disamakan dengan lapangan futbol. Jesse akhirnya menengahi, "Maafkan aku. ... Salahku. ... Aku tahu. ... Itu tidak akan terjadi lagi, Nyonya." Tapi tentu saja itu tidak meredakan masalah. Keith sukses membuat anak-anak lain takut berada di sekitarnya.

Anak-anak Kevin dan Quinn jauh lebih tenang. Ed satu-satunya anak berumur sebelas tahun di sini. Ia merasa cukup nyaman berada di tengah pesta, menikmati makanan lezat, mengawasi adiknya yang berumur satu tahun dan sedang bermain dengan anjing mereka. Kevin juga ikut mengawasi kedua putranya itu. Rasanya seperti melihat Kevin dalam versi beranjak remaja―yakni Ed, dan versi Kevin lebih kecil dengan rambut pirang―yakni Jacob. Quinn seperti halnya ibu muda sosialita yang cantik dan menawan, ia menyapa semua ibu yang mengantar anak-anaknya ketika Cara tidak punya cukup tenaga untuk berdiri terlalu lama akibat kehamilannya.

Semua tamu undangan itu mulai berkurang seiring datangnya petang. Hanya tersisa keluarga Beverly dan orang tua Jesse―James dan Janice McGraw yang tinggal bersebelahan dengan Gerald. Cara dan Jesse bukan bersahabat tanpa alasan. Mereka sudah bertetangga sejak bayi sehingga persahabatan mereka tidak terelakkan, begitu pun kebersamaan Jesse dan Max.