(22)

8.1K 989 54
                                    

Cal memasukkan ujung kemejanya ke dalam celana jins. Menekuk kerahnya supaya lebih licin. Kainnya terasa kaku akibat terlalu lama dilipat dalam tas kedap udara yang mencegahnya kusut. Kemeja ini salah satu yang ia bawa dari dua potong kemeja yang selalu ia bawa berpergian. Warnanya cokelat terang seperti rambutnya. Ia tidak ingat kapan membeli kemeja ini. Cal jarang mengenakan kemeja kecuali ada sesuatu hal yang penting dan mendesak. Sekarang pasti bisa dikategorikan sebagai sesuatu yang mendesak.

Cal meraih sisir dan minyak rambut. Ia juga tidak pernah menggunakan minyak rambut kecuali saat acara resmi pameran galeri foto atau pesta pernikahan saudarinya. Tidak pernah menyisir rambut memanjangnya hingga klimis dan rapi. Atau mengenakan parfum berlebih seperti ini.

"Oh, Man," desah Cal. Ia terlihat menggelikan. Ia tidak pernah merasa nyaman dengan penampilan rapi seperti ini. Ia lebih terbiasa dengan jins robek dan kaos. Ia jelas tidak punya keahlian dalam berpakaian seperti Kevin. Adiknya itu selalu cocok dengan kemeja dan celana kain, lebih keren lagi dengan kemeja dan celana jins. Tidak pernah lupa bercukur, tidak pernah membiarkan rambutnya menyentuh kerah baju, tahu caranya menyikat sepatu hingga mengilat.

Sebelum Cal bisa mengacak-acak penampilan berlebihannya itu, Vivian masuk ke kamar mandi dengan begitu cantiknya. Ia begitu jelita dengan gaun pink lembut yang membuat kulit kecokelatannya begitu kontras. Riasan sempurna telah terpulas di wajahnya. Ia menganga sesaat melihat penampilan Cal dari atas ke bawah.

Cal menghela napas. "Aku tahu, ini menggelikan. Jangan katakan apapun."

Vivian berkedip. "Hah? Apa? Apanya yang menggelikan? Kau terlihat... hebat."

Cal menatap pantulannya di cermin. Ia memang berusaha keras untuk berpakaian malam ini. Ia sudah rapi―sangat rapi atau terlalu rapi. Itulah yang membuatnya tidak nyaman. Namun entah mengapa dorongan untuk berpenampilan seperti ini muncul ketika Vivian meminta pendapatnya soal gaun-gaun. Vivian memang diciptakan sempurna dengan gaun-gaun. Lebih sempurna lagi tanpa gaun, atau tanpa apapun.

"Kita hanya pergi makan malam ke tempat Kev. Kau yakin ini tidak berlebihan?"

"Ini penampilan kasual, Cal. Tidak ada yang salah dengan itu. Kau terlihat tampan."

Cal tidak tahan untuk tidak menarik dagu wanita itu dan memberikan ciuman singkat. Vivian melepaskan ciuman itu lebih dulu dan memandangi bibirnya dengan teliti. "Lipstik ini... sungguh..." Cal menatap cermin untuk mencari-cari jejak lipstik Vivian di bibirnya, namun wanita itu menyodok lengannya. "Mahal. Kalimatku belum selesai. Lipstik mahal dirancang untuk dilumat pria dan tidak meninggalkan bekas. Astaga, aku jatuh cinta pada lipstik ini." Ternyata benar, lipstik itu tidak meninggalkan jejak apapun.

Tiba-tiba Cal merasa iri pada sebatang lipstik yang bisa membuat Vivian jatuh cinta.

"Kau sudah siap? Aku butuh sepuluh menit lagi untuk mengkeriting ujung rambut," kata Vivian.

"Kau sudah terlihat cantik, Viv."

Vivian memberikan seringaian manis dan seksi. "Trims. Aku tersanjung. Tapi aku tetap akan mengkeriting ujung rambut. Kalau kau sudah selesai, beri aku ruang untuk bercermin."

Sepuluh menit yang Vivian janjikan ternyata menjadi dua puluh menit. Wanita itu kebingungan memilih sepatu yang cocok digunakan untuk ke tempat Kevin. Cal belum pernah melihat kerepotan para wanita hanya untuk berangkat ke suatu tempat. Cal pikir semua itu hanya ada dalam film. Wanita yang bersamanya tidak banyak tapi Vivian adalah satu hal lain. Cal tidak menduga akan jatuh hati pada Vivian. Wanita yang bahkan jauh dari kriteria Cal selama ini.

Cal merasa gugup saat menjalankan mobil menuju rumah Kevin, namun berusaha keras menjaga mobil tetap berada dalam kendalinya supaya mereka tidak terbunuh. Ia belum pernah ke tempat Kevin sekalipun, tetapi mudah saja menemukan rumah Kevin karena kota ini tidak besar. Cal bisa mengetahui hanya dengan intruksi orang-orang. Tetapi Vivian seperti sudah lebih tahu dari Cal sendiri.

REPLACE THEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang