PRESMA || CHAPTER 24

80.3K 6.7K 194
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



Sudah tiga hari ini semua berjalan seperti biasanya, Kiara yang fokus pada persiapan ujian tengah semester dan Devan yang fokus terhadap organisasi.

Sekarang semuanya tengah berkumpul diruang keluarga, Arsen yang bermain iPad disampaing Kiara dan Kiara yang sedang membaca buku kedokteran.

Sedangkan tiga serangkai itu kini tengah asik bermain game online di ponselnya masing masing.

Tiba-tiba bel rumah berbunyi tidak beraturan, membuat konsentrasi Kiara terpecah.

"Devan buka gih, berisik banget!" ucap Mario yang kesal dengan tamu yang datang tiba-tiba itu.

"Kiara, tolong bukain dong," ucap Devan yang justru menyuruh Kiara.

Kiara berjalan menuju arah pintu dan membukanya perlahan, terlihat sosok perempuan dengan dress selutut dan rambut yang terurai.

'Cantik,' pikir Kiara.

"Devan ada?" tanya gadis yang kini berdiri dihadapan Kiara.

"Ada keperluan apa?" tanya Kiara dengan dinginnya.

"DEVAN!!" pekik gadis itu yang langsung menerobos masuk ke dalam rumah.

"Elisa?" ucap Devan yang langsung berdiri dan melemparkan ponselnya ke sofa, bahkan baik Kevin dan Mario cukup terkejut atas tingkah Devan yang tidak biasanya itu.

Ya, gadis itu Felisa atau biasa disebut Elisa, teman Devan dari SMP hingga SMA. Hanya saja ketika kuliah, Elisa memutuskan untuk pergi ke Yogyakarta.

Keduanya gemar belajar bahkan menjadi saingan untuk ranking pararel saat bersekolah.

"Gue kangen banget sama lo!" ucap Elisa yang memeluk Devan begitu erat, sedangkan Devan dengan senang hati membalas pelukan Elisa.

"Pacarnya Kevin atau Mario?" tanya Elisa yang melihat ke arah Kiara.

Kiara yang sadar langsung pergi sambil memutar bola matanya malas, ia sudah paham bahwa nantinya ia pasti akan bersaing dengan gadis yang tidak tau sopan santun ini.

"Lo disini liburan?" tanya Devan yang mengalihkan pembicaraan.

"Gue kuliah di sini, kurang lebih tiga bulan pertukaran pelajar," ucap Elisa dengan wajah gembiranya.

"Universitas?" tanya Devan sambil menaikan sebelah alisnya, tidak heran Elisa masuk jajaran pertukaran pelajar karna dasarnya Elisa memang pintar.

"ASEANIC!!" pekik Elisa yang disambut tawa ringan Devan tapi tidak dengan Mario, dan Kevin.

Mereka justru langsung berdiri dan pergi ke kamarnya masing-masing termasuk Arsen yang berjalan mengikuti Mario.

"Satu kampus dong kita?" tanya Devan ikut senang.

"Serius?! Besok berangkat bareng gue ya! Gue masih belum paham," ucap Elisa yang langsung mendapatkan anggukan dari Devan.

PRESMAWhere stories live. Discover now