PRESMA || CHAPTER 29

77.3K 7.2K 610
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️




"Kalo gitu bubu juga jangan sama cewek lain!" ucap Kiara kesal.

"Ini perintah!" ucap Devan menatap Kiara tajam.

Setelah berbicara seperti itu Devan pergi meninggalkan ruangan dan Kiara yang merasa kesal akhirnya berjalan menuju kantin karna dosen yang ternyata tidak hadir di kelas.

"Habis ujian ada lomba fakultas gak sih?" tanya Nara yang sedang asik memakan bakso.

"Iya, abis itu nanti kita ada kemping lagi tapi di hutan!!" ucap Ocha dengan antusias.

"Gue sih sebagai anak mapala udah pernah kesana, ada air terjunnya juga, tapi banyak ulernya kaya sarangnya uler gitu," sambung Ocha yang membuat Kiara jadi berpikir kembali untuk ikut kemping atau tidak.

"Memang jadi?" tanya Kiara yang mulai merasa sedikit tidak nyaman dengan kata air terjun dan juga ular.

"Denger-denger jadi sih, tapi diundur karna lomba fakultas," ucap Nara yang mengetahui jadwal agenda kegiatan, karna dirinya yang termasuk anggota BEM.

Setelah selesai makan akhirnya mereka memutuskan untuk pergi menghadiri kelasnya masing-masing, Ocha yang satu fakultas dengan Devan akhirnya pergi ke gedung fakultas Hukum. Sedangkan, Nara dan Kiara pergi ke gedung fakultas kedokteran.

Pelajaran mulai berlangsung, tidak ada yang menarik saat berada didalam kelas, materi pembelajaran membuat Kiara mengantuk dibuatnya, untuk menghindari sakit kepala terpaksa Kiara memilih untuk tertidur dikelas.

Baginya seluruh cerita novel yang sering Nara ceritakan adalah bohong, adanya dosen tampan diuniversitas ternama itu adalah sebuah kebohongan, buktinya selama ini Kiara tidak pernah bertemu dengan dosen yang seperti di novel remaja lainnya.

***

Selesai kelas, Kiara memutuskan untuk langsung pergi menuju kantin, mencari makan adalah rutinitas Kiara selama di kampus.

Sekarang pukul duabelas siang, Nara tidak bisa hadir karna harus menyerahkan proposal tentang agenda yang akan dilaksanakan setelah ujian selesai. Sedangkan Ocha, ia akan ada praktik debat.

"MANTAN!!" pekik Samudra dari ujung kantin yang membuat seisi kantin menatap Kiara.

"Samu, udah gue bilang panggil gue pake nama Kiara!" ucap Kiara yang kesal akan tingkah laku Samudra.

Sekarang Kiara sudah berada di hadapan Samudra, terlihat Samudra yang makan sendirian karna memang ini hari pertamanya ia masuk ke kampus Aseanic dan itu juga karna orang dalam.

"Maaf Queen," ucap Samudra yang membuat Kiara terkejut.

Queen adalah panggilan khusus yang dibuat Samudra untuk Kiara, tidak disangaka Samudra masih mengingatnya.

"Jangan panggil gue Queen, gue bukan ratu lo lagi," ucap Kiara yang tiba-tiba mengambil makanan milik Samudra dan menyuapkan kedalam mulutnya.

"Lo tetep jadi ratu di mata mahasiswa, salah satunya gue," ucap Samudra yang memang sudah terbiasa akan hal-hal manis. ini

"Samu, nanti pulang sama gue ya," ucap Kiara yang sudah memprediksi bahwa Devan akan pulang bersama Elisa.

"Harusnya gue yang bilang gitu, guekan Dilan," ucap Samudra yang membanggakan dirinya sendiri.

Dilan adalah tokoh yang di fans beratkan oleh Samudra, sudah dari SMA Samudra selalu menyebut dirinya Dilan hingga semua style Dilan, diikuti oleh Samudra.

Karna hal itulah Samudra disebut Dilannya Jakarta.

"Lo bukan Dilan," ucap Kiara jengah.

***

Saat ini pukul empat sore dan sudah waktunya untuk Kiara dan mahasiswa/i lain yang tidak memiliki kelas untuk pulang ke rumah.

Ketika keluar dari kelas sudah ada Devan yang menunggu Kiara di depan kelas.

"Kia saya-" ucap Devan yang terpotong karna perkataan Kiara.

"Pulang sama Elisakan?" ucap Kiara seolah sudah tau akan apa yang dikatakan Devan.

"Maaf," ucap Devan pada Kiara karna merasa seperti menelantarkan Kiara demi Elisa, padahal Devan hanya mencoba berlaku baik pada Elisa untuk membalas semua kebaikannya dulu.

"Kia juga minta maaf," ucap Kiara yang langsung diberikan tatapan heran dari Devan.

"Untuk?" tanya Devan yang merasa heran pada Kiara.

"Karna, Kia juga pulang sama mantan," ucap Kiara sambil mengedipkan sebelah matanya tentu saja hal itu membuat Devan merasa kesal.

"Gak boleh!" ucap Devan yang menampilkan wajah kesal.

"Cemburu ya? Sama Kia juga," ucap Kiara yang kemudian berjalan meninggalkan Devan begitu saja.

***

"Berhasil gak Queen?!!" tanya Samudra yang kini keduanya sudah berada di parkiran fakultas kedokteran.

Ya, ini semua adalah ide dari Samudra, jam makan siang dikantin sebenarnya hanya dihabiskan untuk bertukar cerita.

Samudra tidak marah karna Kiara yang tiba tiba sudah menikah tanpa sepengetahuan dirinya, jika disuruh berpacaran atau berteman dengan Kiara, Samudra akan memilih berteman karna memang masa-masa pendekatan lebih asik ketimbang sudah jadian.

"Gila ide yang lo buat, buat gue latihan jantung sore-sore tau gak," ucap Kiara yang kesal terhadap ide gila Samudra.

Bisa dibilang percakapannya dengan Devan beberapa saat yang lalu adalah ajaran Samudra. Alasannya, karna Samudra yang merasa kesal terhadap Kiara yang terlalu bodoh dalam hal menyikapi Devan.

Ternyata benar kaum hawa jika sudah terlanjur menjadi budak cinta kaum adam akan sebodoh ini hasilnya.

Memang laki-laki seperti itu akan memilih orang lama dibanding yang baru, sedangkan perempuan akan lebih memilih orang baru dibanding yang lama.

Karna jalan pikir perempuan adalah menggunakan hatinya sedangkan laki laki menggunakan logikanya.

A/N

Menarik untuk dibaca? Vote
Terlalu alay? Stop, ini cuma imajinasi anak amatiran yang masih labil untuk bicarain tentang cinta, Ok?

PRESMAWhere stories live. Discover now