PRESMA || CHAPTER 08

96.2K 8.4K 398
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



"Kia, lo atur napas!" ucap Gilang yang membopong Kiara menuju unit kesehatan.

"Gak b-bisa Lang," cicit Kiara yang mencengkram erat almamater Gilang karna susah bernafas.

"Emang setanlah Devan ini!" ucap Gilang emosi.

Bagaimana tidak saat melewati ruangan Ayna, bisa terlihat dimana Devan sedang menyuapan bubur pada Ayna. Sedangkan Kiara sedang sesak nafas karna hukuman gila darinya.

Sebenarnya Gilang tidak begitu paham tentang Devan dan Kiara yang ia tau adalah keduanya yang sudah menikah dan tinggal serumah.

Kiara yang sangat menyukai Devan secara terang terangan dan Devan yang menunjukkan rasa sukanya secara diam diam.

Mungkin sebagian orang akan berpikir begitu tanpa tau bahwa Devan sebenarnya tidak memiliki rasa apa pun terhadap Kiara. Devan, hanya menjalankan tugas dari kedua orang tuanya untuk menjaga gadis kecil itu.

***

Setelah sampai di ruangan Gilang mengecek Kiara dari mulai denyut nadi hingga pernafasan.

"Nara, tolong ambil tabung oksigen!" ucap Gilang yang kebetulan adalah anak kedokteran dan Nara yang merupakan teman satu jurusan dengan Gilang langsung mengambil alat oksigen di gudang alat kesehatan.

Biasanya jika ada yang sakit ada salah satu suster yang akan menangani mahasiswa/i, tapi kali ini mungkin karna lumayan banyak anak yang sakit jadi terpaksa Gilang yang harus turun tangan.

"Alat infuse!" ucap Gilang yang lagi lagi diangguki oleh Nara, saat Gilang memasangkan jarum infusenya ketangan Kiara, gadis itu malah menyebutkan nama yang membuat Gilang kesal sendiri.

"Bubuu" cicit Kiara.

"Bisa bisanya nama Devan yang disebut!!" ucap Ocha yang menatap kesal wajah pucat Kiara yang memejamkan mata itu.

"Cha, panggil Devan," ucap Gilang sambil menatap ke arah Ocha.

"Najis!" sentak Ocha yang memutar kedua bola matanya malas.

"Biar gue," ucao Nara mengalah.

***

"Kia manggilin lo," celoteh Nara yang tiba tiba hadir di depan pintu ruangan Ayna.

"Kiara?" tanya Devan heran.

Pasalnya untuk apa Kiara memangil dirinya, setaunya Kiara bukanlah orang yang jika marah ia akan memanggil seseorang itu untuk pergi kehadapannya. Tapi, Kiara adalah orang yang jika marah pada seseorang ia akan langsung menghampirinya.

"Udah deh kak, paling juga cari perhatian doang sama kakak!" sentak Ayna yang membuat Nara naik pitam, apa adik tingkat dihadaannya ini tidak tau bahwa Devan adalah suami dari Kiara?

PRESMAΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα