PRESMA || CHAPTER 35

80.1K 7.3K 1K
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️




Pagi hari memang selalu menjadi awal yang baru untuk Kiara, termasuk hari ini. Pagi ini Kiara sudah memasak di dapur dengan dibantu oleh Patima.

Sebenarnya pekerjaan Patima  hanya membereskan rumah, dan sebagai pengganti Kiara saat ujian. Tapi, melihat perilaku Patima yang baik membuat Kiara tidak jadi memberhentikannya, awalnya Kiara pikir Patima merupakan orang asing yang dipekerjakan oleh Mario, sehingga Kiara ingin Patima berhenti berkerja karna sudah terlalu tua, ternyata Patima merupakan asisten rumah tangga yang sudah lama berkerja dengan keluarga Aldebran.

"Lo mau kemana Dev?" tanya Kevin merasa aneh dengan sepatu yang digunakan oleh Devan.

"Hutan," ucap Devan yang kemudian diangguki oleh Kevin.

Ya, saat ini Devan menggunakan sepatu gunung berwarna hitam di kakinya dan juga membawa tas ala pendaki.

"Bubu ngapain kesana?" tanya Kiara.

"Survei tempat untuk kemping," ucap Devan yang kemudian berjalan menuju meja makan untuk sarapan.

Setelah semuanya melakukan sarapan bersama, Kiara pergi menuju kampus dengan diantarkan Devan sampai depan gedung fakultas kedokteran, sedangkan Arsen anak itu akhir-akhir ini sangat menyukai kantor Mario.

Hubungan Mario dengan Arsen sudah seperti ayah dengan anaknya padahal kata Kevin, Mario paling tidak suka dengan anak anak dulu.

***

"Samu?" ucap Kiara ketika melihat Samudra yang menggunakan sweater putih dan masker kesehatan yang senada.

Sekarang Kiara sudah berada di kampusnya, dan tanpa sengaja mendapatkan Samudra yang berpakaian serba aneh di cuaca yang panas seperti ini.

"Queen," ucap Samudra dengan suara serak.

"Lo demam?" tanya Kiara yang memegang dahi Samudra dengan sedikit berjinjit karna tinggi badan Samudra yang hampir setara dengan Devan, yaitu sekitar 180cm.

"Engg—" ucap Samudra yang terpotong karna tarikan tangan Kiara.

"Ayo ikut gue ke ruang kesehatan," ucap Kiara yang menarik tangan Samudra.

Kiara tau bahwa Samudra hanya tinggal sendirian karna kesibukan ayahnya, ibunya yang meninggal saat setelah melahirkan dirinya membuat Samudra harus besar tanpa kasih sayang seorang ibu, dan Clara tentu saja sudah menganggap Samudra seperti anak sendiri, karna itulah Samudra sangat menjaga Kiara seperti seorang kakak.

Sayangnya saat lulus SMA, Samudra menjalani kehidupan baru, akibat kecelakaan motor ketika sedang balap liar, sehingga membuat dirinya lost kontak dengan Kiara dan keluarganya.

"KIARA!" teriak Devan dari ujung koridor dengan suara baritonnya.

"Loh kok bubu disini?" tanya Kiara heran akan Devan yang tiba-tiba muncul di koridor ruang kesehatan.

PRESMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang